Menteri Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mematikan tunjangan kinerja (tukin) pegawai kementerian ESDM akan naik menjadi 100 persen. Kabar ini menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di kumparanBisnis pada Jumat (24/10).
Selain itu, tanggapan pemerintah China terkait restrukturisasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh juga menarik perhatian publik. Berikut rangkumannya.
Menteri Energi dan Sumber Daya mIneral Bahlil Lahadalia telah memastikan bahwa tunjangan kinerja (tukin) pegawai Kementerian ESDM akan meningkat menjadi 100 persen. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk penghargaan Presiden Prabowo Subianto terhadap aparatur negara yang bekerja di sektor energi dan sumber daya mineral.
Dalam sambutannya saat memberikan arahan kepada jajaran kementerian ESDM, Bahlil menyatakan upaya menaikkan tukin 100 persen merupakan pekerjaan paling berat sejak ia memimpin Kementerian ESDM.
“Pekerjaan saya yang paling berat menjadi Menteri ESDM adalah bagaimana menaikkan tukin 100 persen dalam waktu dua bulan. Dan Alhamdulillah di Desember selesai,” ujar Bahlil di Monumen Nasional, dikutip Jumat (24/10).
China Tanggapi Restrukturisasi Utang Kereta Cepat
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, menyatakan Pemerintah China berkomitmen untuk terus mendukung keberlanjutan dan pengoperasian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), Whoosh.
Guo mengungkapkan, pemerintah Indonesia sedang merundingkan restrukturisasi utang proyek KCJB. Ia pun menegaskan proyek kerja sama strategis kedua negara tersebut berjalan dengan baik sejak diresmikan dua tahun lalu.
“Kereta api ini telah melayani lebih dari 11,71 juta penumpang, dengan arus penumpang yang terus meningkat, dan manfaat ekonomi serta sosialnya terus dirasakan, menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat setempat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur kereta api,” ujar Guo.
Menurutnya, proyek KCJB tidak hanya perlu dilihat dari aspek finansial semata, tetapi juga dari kontribusinya terhadap pembangunan dan manfaat publik. Selain itu, kerja sama erat antara otoritas dan perusahaan dari kedua negara menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas operasional proyek.
“Pemerintah kedua negara sangat mementingkan pengembangan proyek ini. Otoritas dan perusahaan yang berwenang dari kedua belah pihak telah menjalin koordinasi yang erat untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengoperasian kereta api yang aman dan stabil,” katanya.
Menurutnya, restrukturisasi merupakan bagian dari upaya bersama untuk memastikan keberlanjutan proyek dalam jangka panjang. Ia juga menekankan pentingnya menilai proyek besar seperti KCJB tidak semata dari angka-angka keuangan, melainkan juga dampak sosial dan konektivitas regional yang dihasilkannya.
“China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk terus memfasilitasi pengoperasian kereta api cepat Jakarta-Bandung yang berkualitas tinggi,” ujarnya.

5 hours ago
3





































