Warga harap pemerintah pulihkan sawah tertimbun lumpur banjir di Aceh.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH, – Masyarakat petani di Gampong (desa) Alue Keutapang, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mengharapkan pemerintah segera memulihkan lahan persawahan seluas 64 hektare yang rusak tertimbun lumpur setelah banjir bandang. Kafrawi, Keuchik (kepala desa) Alue Keutapang, menyatakan bahwa sawah yang tertutup lumpur ini tidak dapat digunakan, sehingga mempengaruhi mata pencaharian warga yang sebagian besar adalah petani.
Menurut Kafrawi, dari total 175 hektare lahan persawahan di desanya, 64 hektare mengalami kerusakan berat, dengan ketinggian lumpur mencapai 50-70 sentimeter. Sekitar 34 hektare mengalami gagal panen, sementara 30 hektare sudah dipanen namun tetap mengalami kerusakan. Saat ini, hanya sekitar 10-11 hektare yang masih layak ditanami kembali.
Sejauh ini, tim dari Dinas Pertanian telah meninjau lokasi dan berencana mengeruk lumpur menggunakan alat berat. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata yang dilakukan. Kafrawi menekankan bahwa saluran air yang tertutup lumpur membuat air tidak bisa mengalir, sehingga sawah mengering dan menambah kesulitan bagi para petani.
Senada dengan Kafrawi, Ismail, Keuchik Babah Krueng, juga mengeluhkan kondisi serupa di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa sekitar 60 hektare lahan pertanian di daerahnya tertimbun lumpur, menyebabkan gagal panen. Kondisi ini mengganggu mata pencaharian utama masyarakat yang bergantung pada hasil pertanian.
Ismail berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini, mengingat dampak sosial dan ekonomi yang signifikan terhadap warga yang bergantung pada pertanian sehari-hari.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

19 hours ago
5






































