Populer: Purbaya Sebut Whoosh Hidupkan Ekonomi; 256.000 Pendaftar Program Magang

Pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh bisa menghidupkan ekonomi daerah sekitar menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Selasa (28/10).

Selain itu, antusiasme pendaftar program magang pemerintah yang sudah mencapai 256.000 juga tak kalah menyita perhatian publik.

Berikut ini rangkuman selengkapnya:

Menurut Purbaya, Whoosh memiliki misi pengembangan daerah di setiap lokasi pemberhentiannya, mulai dari Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

"Ada betulnya juga sedikit (pernyataan Jokowi), karena kan Whoosh sebetulnya ada misi regional development juga," ungkap Purbaya usai Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Selasa (28/10).

Namun, Purbaya meminta agar pengembangan daerah di sekitar pemberhentian Whoosh masih harus digencarkan, meskipun dia tidak membantah pernyataan Jokowi bahwa proyek ini memiliki tujuan sosial.

"Tapi yang regionalnya belum dikembangkan mungkin di mana ada pemberhentian di sekitar jalur Whoosh supaya ekonomi sekitar itu tumbuh. Itu harus dikembangkan ke depan, jadi ada betulnya," imbuh Purbaya.

Di sisi lain, dia juga menegaskan bahwa Whoosh, yang kini terjerat utang jumbo, tidak lagi menjadi beban fiskal negara. Sebab, pendanaan sudah menjadi tanggung jawab Danantara Indonesia.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan pendaftar program magang nasional sudah mencapai 256.000 orang. Menurutnya, angka itu merupakan capaian yang baik dari salah satu program paket stimulus ekonomi tersebut.

Yassierli melihat angka ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, khususnya calon peserta magang yang baru saja lulus dari perguruan tinggi atau fresh graduate.

“Kita melihat magang ini antusiasmenya luar biasa, yang sudah mendaftar 256.000 orang, yang sudah mendaftar, yang tertarik dengan program ini,” ujar Yassierli saat acara Refleksi Satu Tahun Asta Cita Bidang Ketenagakerjaan di Kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (28/10).

Yassierli menilai salah satu alasan program magang nasional diminati oleh lulusan perguruan tinggi adalah untuk mengisi waktu luang sebelum masuk ke dunia kerja. Terlebih, kata Yassierli, kondisi dunia usaha saat ini juga dalam ketidakpastian perekonomian global.