Privilege di Sekolah: Ketimpangan Pendidikan Negeri dan Swasta

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi kursi dan menja sekolah. Foto: Shutterstock

Pendidikan sering diposisikan sebagai sarana mobilitas sosial yang menjanjikan kesetaraan kesempatan. Namun, dalam praktiknya, sistem pendidikan justru mereproduksi ketimpangan, terutama terlihat pada perbedaan antara sekolah negeri dan sekolah swasta di Indonesia. Perbedaan sumber daya, pendekatan pedagogis, serta pengalaman belajar menciptakan peluang yang tidak setara bagi siswa dari latar kelas sosial yang berbeda.

Dengan menggunakan perspektif Jean Anyon, artikel ini menganalisis bagaimana hidden curriculum, kurikulum, dan jaringan sosial di sekolah berperan dalam membentuk serta mempertahankan privilege kelas atas. Analisis ini menunjukkan bahwa sekolah tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga mengarahkan siswa pada posisi sosial tertentu dalam struktur masyarakat.

Konsep hidden curriculum dari Jean Anyon merujuk pada nilai, norma, dan pola perilaku yang dipelajari siswa secara tidak langsung melalui praktik sekolah. Dalam konteks Indonesia, perbedaan hidden curriculum antara sekolah negeri dan sekolah swasta tampak jelas dan memiliki dampak besar pada pembentukan habitus siswa.

Di banyak sekolah negeri, hidden curriculum muncul dalam banyak praktik, seperti pembelajaran yang terpusat pada guru, penekanan pada disiplin formal, dan rutinitas administrasi yang ketat.

Ilustrasi anak Sekolah Dasar Foto: Shutterstock

Nilai yang terbentuk adalah kepatuhan, ketertiban, dan penerimaan terhadap struktur hierarkis. Dalam perspektif Anyon, pola ini mencerminkan karakteristik kelas pekerja di mana kemampuan menjalankan perintah dan bekerja dalam sistem birokratis lebih diprioritaskan daripada kreativitas.

Sebaliknya, sekolah swasta—terutama yang berbiaya tinggi dan berorientasi internasional—menampilkan hidden curriculum yang sangat berbeda. Mereka mendorong diskusi terbuka, pembelajaran berbasis proyek, kemampuan argumentasi, hingga pembentukan kepercayaan diri dan self-agency.

Interaksi guru dan siswa lebih egaliter, mendorong siswa merasa bahwa suara mereka penting. Nilai-nilai seperti inovasi, otonomi, dan kepemimpinan menjadi bagian tak tertulis dari kehidupan sekolah. Menurut kerangka Anyon, ini adalah bentuk hidden curriculum khas kelas menengah atas, yang mempersiapkan siswa untuk posisi sosial yang memiliki kendali dan pengaruh.

Perbedaan hidden curriculum ini tidak hanya menciptakan pengalaman belajar yang berbeda, tetapi berfungsi sebagai mekanisme reproduksi sosial. Siswa dari kelas elite terus dibentuk untuk mempertahankan posisinya, sementara siswa dari kalangan menengah bawah dibentuk untuk menerima struktur sosial yang sudah ada.

Ilustrasi siswa SMA. Foto: phectography/Shutterstock

Dengan demikian, ketimpangan sekolah bukan hanya masalah fasilitas atau kurikulum formal, melainkan juga bagian dari struktur yang menjaga keberlangsungan privilege.

Kurikulum dan Orientasi Masa Depan

Kurikulum formal sering dipandang sebagai dokumen resmi yang sama di semua sekolah, tetapi praktiknya sangat berbeda antara sekolah negeri dan sekolah swasta. Sekolah negeri biasanya berfokus pada pemenuhan standar minimal yang ditentukan pemerintah. Guru sering dibatasi oleh target kurikulum, asesmen sumatif, dan tuntutan administrasi. Pembelajaran lebih menekankan penguasaan materi untuk ujian, bukan pengembangan kompetensi jangka panjang.

Hal ini membuat orientasi pendidikan lebih bersifat pragmatis, yaitu menuntaskan kurikulum, lulus ujian, dan mencapai nilai yang cukup. Dalam kerangka Anyon, pola kurikulum ini men...

Read Entire Article