Lampung Geh, Bandar Lampung - Penyelenggara Super League Indonesia, I-League, mengungkapkan sepak bola berpeluang menjadi sektor industri dan karier bagi mahasiswa.
Hal itu disampaikan Corporate Share Value (CSV) I-League, Hanif Marjuni. Ia mengatakan pihaknya menggelar roadshow ke 16 perguruan tinggi di Indonesia, salah satunya Universitas Lampung (Unila).
“Sepak bola bukan hanya soal pertandingan di lapangan. Ini industri besar dengan perputaran uang bisa mencapai Rp10 triliun dalam satu musim,” kata dia.
Menurut Hanif, Lampung menjadi salah satu daerah yang dipilih karena memiliki ekosistem sepak bola yang aktif. Sejumlah klub asal Lampung tercatat pernah berlaga di level nasional, seperti PSBL, Badak Lampung, hingga Bhayangkara Presisi Lampung FC.
“Kami melihat Lampung punya potensi dan sejarah sepak bola yang kuat. Animo mahasiswa juga sangat tinggi,” ujar dia.
Wakil Ketua Asprov PSSI Lampung sekaligus Direktur Business Development Bhayangkara FC, Yoga Swara, menilai keterlibatan mahasiswa penting untuk keberlanjutan klub di Liga 1, tidak hanya sebagai suporter, tetapi juga bagian dari ekosistem industri.
“Kami ingin mahasiswa terlibat dan merasa memiliki klub ini. Dukungan mereka sangat dibutuhkan agar Bhayangkara FC terus berkembang,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan, pihak klub juga memberikan akses tiket khusus hingga diskon bagi mahasiswa untuk menonton langsung pertandingan Bhayangkara FC di Lampung.
Kolaborasi juga diperluas bersama sponsor utama Liga 1. Funding Transaction Manager, Evilia Chandra Sartika, menyampaikan pihaknya rutin membagikan ratusan tiket kepada penonton, termasuk mahasiswa.
“Setiap laga kami menyiapkan sekitar 200 tiket di Lampung. Kolaborasi dengan mahasiswa juga sudah berjalan,” ujarnya.
Melalui pendekatan ke dunia kampus, sepak bola kini diposisikan bukan sekadar hiburan, tetapi juga ruang belajar, karier, dan peluang bisnis bagi generasi muda. (Yul/Lua)

3 hours ago
1






































