Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) menegaskan urgensi kedaulatan data dan kepercayaan digital dalam Bali Blockchain Summit (BBS) 2025.
Direktur Digital Business PERURI Farah Fitria Rahmayanti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya menyoroti perspektif praktis terkait implementasi Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP), khususnya dalam konteks keaslian identitas, keamanan digital, dan integritas data nasional.
“Era UU PDP menuntut kita tidak hanya patuh pada regulasi, tetapi juga membangun sistem yang benar-benar memberikan kedaulatan data kepada warga,” kata Farah.
Dalam konteks itu, kata dia lagi, PERURI hadir untuk memastikan keaslian, keamanan, dan kepercayaan digital di tingkat nasional.
“Sekaligus mengedepankan penerapan privacy by design dalam pengembangan identitas digital bagi masyarakat,” ujarnya pula.
BBS 2025 merupakan forum yang mempertemukan pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas digital untuk mendorong pemanfaatan blockchain yang aman dan berkelanjutan.
Ajang yang mengusung tema “Blockchain for Protection and Sustainability: Building Digital Trust for a Sustainable Future” itu, menyoroti pentingnya tata kelola data, keamanan identitas digital, serta akselerasi transformasi digital berbasis blockchain.
Salah satu sesi diskusi, juga mengangkat kesiapan ekosistem digital nasional dalam memperkuat kedaulatan data dan integrasi identitas digital berbasis blockchain.
Dukungan pemerintah daerah serta kolaborasi lintas pemangku kepentingan dalam kegiatan BBS 2025 diharapkan dapat melahirkan kebijakan dan inovasi yang memperkuat ekosistem digital nasional yang aman, terbuka, dan berorientasi pada keberlanjutan.
Adapun PERURI, sebagai salah satu institusi yang berperan dalam pembangunan infrastruktur digital Indonesia, berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi berkelanjutan di bidang identitas digital dan keamanan data.
“Melalui kolaborasi dan pemanfaatan teknologi blockchain yang terverifikasi, PERURI mendorong transformasi digital yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta menciptakan ekosistem digital yang semakin aman, terpercaya, dan berkelanjutan,” ujar Farah lagi.
Baca juga: Bitcoin sentuh Rp1,56 miliar, Indodax: Kepercayaan publik makin besar
Baca juga: OJK: Kepercayaan publik mata uang tertinggi industri keuangan
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






































