1 day ago
1
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah ilustrasi yang diklaim menampilkan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ramai beredar di Facebook.
Dalam unggahan itu, Menkeu Purbaya dinarasikan meminta izin ke Presiden Prabowo untuk mengganti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan uang tunai yang diberikan langsung kepada siswa.
Ilustrasi tersebut juga menekankan keuntungan penggantian MBG dengan uang tunai, salah satunya yakni penggunaan dana yang lebih transparan serta bebas dari korupsi.
Berikut isi potongan keterangan unggahan di Facebook:
"PURBAYA MINTA IZIN KE PRESIDEN PRABOWO SUPAYA MBG KITA UANGKAN SAJA KE SISWA.
Keuntungan; Nasi Gak Basi, Orang Tua Tau Kesukaan Anak, Bebas Korupsi. Jika uang bersisa bisa ditabung,".
Lalu, benarkah Menkeu Purbaya minta Presiden Prabowo ganti MBG dengan uang tunai?
Tangkapan layar unggahan di media sosial yang menyatakan bahwa Purbaya minta Presiden Prabowo ganti MBG dengan uang tunai (Facebook)
Penjelasan:
Kementerian Keuangan membantah adanya usulan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa untuk mengganti Program MBG menjadi uang tunai.
“Beredar unggahan mengenai Menteri Keuangan yang mengusulkan MBG diganti dengan uang. Dengan ini kami menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Deni Surjantoro pada 8 Desember 2025, melansir berita Antara di sini.
Deni berharap publik dapat lebih bijak dalam bermedia sosial.
Ia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai berbagai penipuan mengatasnamakan pejabat atau pegawai Kemenkeu.
Klaim: Purbaya minta Presiden Prabowo ganti MBG dengan uang tunai
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Menkeu Purbaya tarik Rp71 triliun anggaran MBG
Cek fakta: Hoaks, Jokowi marahi Purbaya karena tolak tanggung utang Whoosh
Cek fakta: Hoaks! Puan dan Megawati ancam akan lengserkan Purbaya
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
