Cirebon (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta seluruh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) memperkuat kontribusi terhadap pembiayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seiring meningkatnya kinerja industri tersebut.
Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Darwisman di Cirebon, Kamis, mengatakan kinerja 18 BPR di Ciayumajakuning hingga Oktober 2025 menunjukkan perbaikan, terutama dari sisi laba dan pertumbuhan aset.
Ia menyampaikan total laba BPR di wilayah tersebut, tercatat sebesar Rp66,37 miliar atau berbalik dari posisi Oktober 2024 yang masih mencatat kerugian Rp35,49 miliar.
Menurut dia, capaian tersebut menjadi sinyal positif bagi penguatan intermediasi perbankan, termasuk dalam mendorong percepatan akses pembiayaan kepada pelaku UMKM di daerah.
Baca juga: LPS tangani 26 bank bermasalah dalam setahun dan likuidasi 23 bank
Darwisman menjelaskan aset BPR di Cirebon tumbuh 9,77 persen, meskipun terdapat perlambatan pada penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) serta sedikit penurunan penyaluran kredit.
Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat 5,28 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata kredit bermasalah (NPL) BPR di Jawa Barat yang mencapai 6,35 persen.
“Mudah-mudahan dengan evaluasi ini, seluruh BPR di Ciayumajakuning dapat membangun komitmen bersama untuk memperkuat kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi daerah,” ujarnya.
Ia menekankan hadirnya Peraturan OJK Nomor 19 Tahun 2025 tentang kemudahan akses pembiayaan UMKM, menjadi peluang bagi BPR untuk menyusun kebijakan baru yang lebih inklusif.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































