Warga Kavling Tering Raya, Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, mendadak heboh pada Minggu (26/10). Ada ribuan karung berisi bawang bombai yang berserakan di kawasan dataran curam itu.
Bawang-bawang itu disebut-sebut dibuang secara misterius dari sebuah truk yang identitasnya belum diketahui. Kejadian ini segera menarik perhatian warga sekitar. Banyak yang datang beramai-ramai membawa karung dan kantong plastik untuk memungut bawang yang masih tampak segar, sebagian untuk dikonsumsi, sebagian lainnya untuk dijual kembali.
Fenomena ini membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam waspada. Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, mengimbau warga agar berhati-hati dan tidak sembarangan mengonsumsi bawang bombai tersebut karena asal-usulnya belum jelas.
“Selama bahan itu masih memenuhi syarat untuk dikonsumsi, tidak masalah. Tapi soal kelayakan konsumsi, itu harus dijawab oleh Dinas Ketapang,” ujar Didi.
Didi menambahkan, meskipun terlihat segar, bawang bombai yang dikonsumsi secara berlebihan tetap berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan.
Ia menyebut setidaknya ada empat efek samping yang mungkin muncul akibat konsumsi berlebih. Pertama, gangguan pencernaan seperti perut kembung, gas, hingga refluks asam, terutama bila dimakan mentah. Kedua, muncul bau badan dan napas tidak sedap akibat senyawa sulfur yang terkandung dalam bawang bombai.
Efek ketiga adalah iritasi lambung, yang dapat memperparah gejala maag atau gastritis. Sementara keempat, bawang bombai bisa mengencerkan darah secara alami. Bila dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin, risikonya bisa meningkat menjadi pendarahan serius.
“Intinya, jangan konsumsi secara berlebihan, apalagi jika tidak tahu asal-usul barangnya,” kata Didi menegaskan.
Foto dan video kejadian itu cepat viral di media sosial, memicu rasa penasaran warganet.
Dalam rekaman yang beredar, tampak warga berbondong-bondong datang ke lokasi untuk memunguti bawang yang masih tampak segar. Beberapa bahkan terlihat berebutan mengambilnya, sementara yang lain justru menjual kembali hasil pungutan tersebut secara daring.
Salah satu akun TikTok dengan nama samaran “w*******n” terang-terangan menawarkan bawang dari lokasi tersebut dengan harga hanya Rp 5 ribu per kilogram.
Potensi Bahaya Bawang Ribuan Karung yang Dibuang
Ketua Tim Kerja Karantina Tumbuhan Kepri, Holland Tambunan, mengatakan bawang yang beredar itu diduga merupakan hasil sitaan impor ilegal yang semestinya sudah dimusnahkan.
“Kami tidak tahu siapa yang membuangnya. Yang jelas, bawang itu bukan dari jalur resmi dan tidak pernah tercatat dalam sistem kami,” ujar Holland di Kantor Karantina Kepri, Batam, Senin (27/10).
Menurut Holland, setiap komoditas pertanian impor wajib melewati pemeriksaan ketat di pos karantina. Proses tersebut memastikan produk aman dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan layak dikonsumsi.
“Importir wajib melapor ke karantina. Petugas akan memeriksa kesehatan produknya. Jika aman, baru dilepas ke pasar. Tapi kalau terdeteksi membawa penyakit, langsung dimusnahkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, ada sejumlah dokumen yang menjadi syarat mutlak dalam proses impor bawang merah dan bombai, seperti Sertifikat Fitosanitari, Certificate of Analysis (CoA), Prior Notice, serta Sertifikat Karantina. Tanpa dokumen-dokumen tersebut, barang dianggap ilegal.
Holland menegaskan, bawang yang sudah dimusnahkan atau dibuang ...

10 hours ago
4






































