Waspadai Limfoma: Gejala, proses diagnosis, dan kapan harus ke dokter

2 days ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Limfoma merupakan salah satu jenis kanker darah yang menyerang sistem limfatik dan sering kali tidak disadari keberadaan-nya karena gejalanya mirip dengan gangguan kesehatan umum, seperti pembengkakan kelenjar atau kelelahan berkepanjangan.

Namun, semakin cepat limfoma terdeteksi, semakin besar peluang keberhasilan pengobatan-nya. Itulah sebabnya penting untuk memahami bagaimana penyakit ini didiagnosis serta kapan seseorang sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Lalu, bagaimana sebenarnya proses diagnosis limfoma dan kapan waktu yang tepat untuk pergi ke dokter? Simak ulasannya berikut ini, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Cara diagnosis limfoma

Proses diagnosis limfoma biasanya dimulai dengan dokter menanyakan keluhan yang dirasakan pasien, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Pada tahap ini, dokter akan memeriksa adanya pembesaran kelenjar getah bening di area leher, ketiak, atau selangkangan, serta mengevaluasi apakah terjadi pembesaran pada organ hati dan limpa.

Baca juga: Dosen UI raih penghargaan internasional ciptakan inovasi terapi kanker

Untuk memastikan apakah gejala tersebut benar mengarah pada limfoma, sejumlah pemeriksaan lanjutan dapat dianjurkan, seperti:

1. Biopsi kelenjar getah bening

Tindakan ini dilakukan dengan mengambil sebagian jaringan dari kelenjar getah bening yang membengkak. Sampel kemudian dianalisis di laboratorium untuk melihat keberadaan sel limfoma sekaligus menentukan tipe-nya.

2. Pemeriksaan darah

Tes darah lengkap dapat membantu mendeteksi perubahan jumlah sel darah, sementara pemeriksaan fungsi ginjal dan hati menilai kondisi organ terkait. Selain itu, kadar enzim LDH juga bisa diperiksa, karena biasanya meningkat pada penderita limfoma.

3. Aspirasi sumsum tulang

Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel sumsum tulang dan darah menggunakan jarum khusus. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah sel kanker telah menyebar hingga ke sumsum tulang.

4. Pemeriksaan pencitraan (imaging)

Beragam metode seperti Rontgen, CT scan, MRI, USG, hingga PET scan dapat digunakan untuk melihat lokasi, ukuran, serta sejauh mana limfoma telah menyebar di dalam tubuh.

Baca juga: Penyebab kanker limfoma dan faktor risikonya yang perlu diwaspadai

Dengan menjalani rangkaian pemeriksaan tersebut, dokter dapat memastikan diagnosis secara lebih akurat dan menentukan langkah penanganan yang paling tepat.

Jika Anda merasakan gejala yang tidak biasa atau curiga terhadap perubahan pada tubuh, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri. Deteksi dini dapat membuat peluang keberhasilan pengobatan limfoma jauh lebih baik.

Kapan waktu yang tepat pergi ke dokter?

Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika Anda menemukan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan yang tidak mengecil atau justru semakin membesar.

Jika Anda belum yakin apakah benjolan tersebut berbahaya atau tidak, Anda bisa meminta pendapat medis atau berdiskusi langsung dengan menemukan dokter atau melalui layanan chat bersama dokter.

Orang yang memiliki penyakit autoimun, pengidap HIV/AIDS, maupun mereka yang harus mengonsumsi obat penekan imun dalam jangka panjang juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan rutin. Hal ini penting agar dokter dapat memantau kondisi kesehatan, menilai efektivitas terapi, dan mendeteksi kemungkinan munculnya limfoma sejak dini.

Bagi pasien yang pernah didiagnosis limfoma dan telah menyelesaikan terapi, kontrol berkala tetap perlu dilakukan. Pasalnya, limfoma termasuk penyakit yang memiliki kemungkinan untuk kambuh, sehingga pemantauan lanjutan sangat dianjurkan.

Baca juga: Mengenal kanker limfoma: Jenis-jenis dan gejala awalnya

Baca juga: 8 Jenis makanan yang bantu turunkan risiko kanker limfoma

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article