Jakarta (ANTARA) - Limfoma merupakan salah satu jenis kanker darah yang yang menyerang sistem limfatik dan dapat berkembang secara perlahan maupun agresif, tergantung pada tipe-nya.
Meski terdengar menakutkan, kondisi ini sebenarnya memiliki pilihan penanganan yang cukup beragam dan peluang keberhasilan yang lebih baik bila terdeteksi sejak dini.
Memahami bagaimana limfoma diobati, langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk membantu proses pemulihan, serta cara-cara yang dapat menurunkan risiko munculnya penyakit ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan sistem limfatik.
Lalu, apa saja metode pengobatan limfoma dan langkah pencegahan yang bisa dilakukan? Simak ulasannya berikut ini, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Cara mengatasi dan pengobatan limfoma
Penanganan limfoma biasanya ditentukan berdasarkan kondisi pasien secara menyeluruh, termasuk usia, jenis limfoma, serta tahap perkembangannya. Pada beberapa kasus, dokter tidak langsung memberikan terapi.
Pasien akan menjalani pemantauan aktif, yaitu evaluasi rutin untuk mengamati perkembangan penyakit sebelum memutuskan langkah pengobatan. Beberapa metode yang umum direkomendasikan dokter antara lain:
Baca juga: Mengenal kanker limfoma: Jenis-jenis dan gejala awalnya
1. Penggunaan obat-obatan
Terapi dapat mencakup obat kemoterapi seperti bleomycin, vincristine, acalabrutinib, atau epirubicin yang bekerja menghentikan pertumbuhan dan menghancurkan sel kanker. Selain itu, obat imunoterapi seperti rituximab juga dapat diberikan untuk membantu memperkuat respons imun tubuh dalam melawan sel limfoma.
2. Radioterapi
Metode ini memanfaatkan radiasi energi tinggi untuk merusak sel kanker dan mencegah-nya berkembang kembali, sekaligus membantu mengecilkan ukuran tumor sehingga gejala dapat berkurang dan pengobatan lain dapat bekerja lebih efektif.
3. Transplantasi sumsum tulang
Prosedur ini dilakukan ketika sel kanker telah menjangkau sumsum tulang. Dokter akan mengganti jaringan sumsum tulang yang rusak dengan jaringan yang sehat agar tubuh dapat kembali memproduksi sel darah dengan normal.
Selain itu, cara mengatasinya juga memerlukan beberapa langkah pendukung, seperti menjaga pola makan yang sehat, mengelola stres, serta mengikuti jadwal pemeriksaan yang dianjurkan dokter agar perkembangan penyakit dapat dipantau dengan baik.
Perlu dipahami bahwa tidak semua pasien limfoma membutuhkan terapi segera. Pada jenis limfoma yang tumbuh lambat dan belum menimbulkan keluhan, dokter umumnya menyarankan observasi berkala terlebih dahulu.
Tujuannya adalah memastikan kondisi tetap terkendali sebelum memulai pengobatan. Pada beberapa pasien dengan limfoma non-Hodgkin stadium awal berukuran kecil, kanker bahkan dapat terangkat sepenuhnya saat prosedur biopsi dilakukan, sehingga penanganan tambahan mungkin tidak diperlukan.
Baca juga: Waspadai Limfoma: Gejala, proses diagnosis, dan kapan harus ke dokter
Cara mencegah limfoma
Saat ini belum ada cara yang benar-benar terbukti mampu mencegah limfoma sepenuhnya. Meski begitu, ada sejumlah langkah yang dapat membantu menurunkan risikonya, antara lain:
• Menjaga berat badan tetap sehat dan rutin beraktivitas fisik untuk menghindari obesitas.
• Memilih pola makan bergizi dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
• Menggunakan kondom saat berhubungan seksual guna mengurangi risiko penularan HIV.
• Menjauhi penggunaan narkoba suntik atau memastikan penggunaan jarum steril bila terpaksa, untuk menurunkan risiko infeksi HIV maupun hepatitis C.
Walau demikian, beberapa faktor risiko seperti usia dan riwayat keluarga tidak dapat dicegah karena sifatnya yang tidak bisa diubah.
Baca juga: 8 Jenis makanan yang bantu turunkan risiko kanker limfoma
Baca juga: Penyebab kanker limfoma dan faktor risikonya yang perlu diwaspadai
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 days ago
4







































