Bangkok (ANTARA) - China pada Rabu (17/12) membantah telah menyediakan persenjataan untuk mendukung Kamboja dalam bentrokan perbatasan terbarunya dengan Thailand.
Beijing menegaskan bahwa kerja sama pertahanan dengan kedua negara Asia Tenggara tersebut bersifat historis dan tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China dan dibagikan oleh Kedutaan Besar China di Bangkok, menyusul laporan bahwa pasukan Thailand menyita peralatan militer buatan China, termasuk rudal antitank, di dekat celah Chong An Ma.
Dalam konferensi pers rutin pada 17 Desember, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menanggapi pertanyaan mengenai asal-usul amunisi yang ditemukan di lokasi konflik.
“China telah lama menjalin kerja sama pertahanan yang normal dengan Thailand dan Kamboja,” kata juru bicara tersebut.
“Kerja sama ini tidak ditujukan kepada pihak ketiga mana pun dan tidak memiliki kaitan dengan bentrokan perbatasan saat ini antara Thailand dan Kamboja,” tambahnya.
Pejabat militer Thailand sebelumnya melaporkan penemuan sejumlah sistem persenjataan buatan China setelah terjadi konfrontasi di celah Chong An Ma.
Temuan itu memicu kekhawatiran mengenai kemungkinan adanya bantuan militer dari pihak luar.
Beijing menegaskan sikap netralnya dengan menyatakan bahwa keberadaan perangkat militer China di kawasan tersebut merupakan hasil dari perjanjian bilateral jangka panjang, bukan bentuk intervensi terbaru.
Sumber: TNA-OANA
Baca juga: Bentrokan Thailand-Kamboja masuki hari ke-11, sudah 52 tewas
Baca juga: Kamboja: Warga sipil tewas akibat konflik di perbatasan jadi 17 orang
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

20 hours ago
4






































