Lampung Geh, Bandar Lampung - Sijado Institute bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII Bengkulu dan Lampung menggelar Workshop Penulisan Cerpen Berbasis Cerita Rakyat dan Budaya Lampung di Bandar Lampung, Sabtu (13/12).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program Alih Wahana Cerita Rakyat dan Budaya Lampung dalam bentuk cerpen modern yang menyasar kalangan remaja.
Workshop tersebut diikuti 20 peserta yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Provinsi Lampung.
Peserta dibekali materi pengenalan cerita rakyat dan unsur budaya Lampung, serta teknik mengadaptasi cerita tradisional ke dalam cerpen dengan pendekatan sastra modern.
Ketua Sijado Institute Udo Z Karzi mengatakan, program ini dirancang untuk memperkenalkan kembali cerita rakyat kepada generasi muda melalui medium yang lebih dekat dengan kehidupan mereka saat ini.
“Cerita rakyat Lampung menyimpan banyak nilai dan pesan yang masih relevan. Melalui cerpen modern, peserta didorong untuk mengolah kembali kisah-kisah tersebut tanpa meninggalkan konteks budayanya,” kata Udo.
Ia menjelaskan, alih wahana dilakukan dengan menyesuaikan latar, tokoh, dan konflik agar selaras dengan realitas remaja masa kini, namun tetap merujuk pada sumber cerita rakyat yang ada.
Menurutnya, pendekatan ini diharapkan dapat memperluas pemahaman peserta terhadap budaya lokal.
Workshop berlangsung dalam format diskusi dan praktik menulis dengan menghadirkan Yulizar Lubay dan Iin Mutmainah sebagai fasilitator.
Keduanya mendampingi peserta dalam proses penggalian cerita rakyat hingga penyusunan cerpen yang utuh.
Salah satu fasilitator Yulizar Lubay menyampaikan, bahwa peserta tidak hanya diminta menyalin ulang cerita rakyat, tetapi melakukan reinterpretasi sesuai dengan sudut pandang penulis muda.
“Peserta diarahkan untuk membaca ulang cerita rakyat, memahami nilai dasarnya, lalu mengemasnya dalam cerita yang lebih kontekstual,” ujar dia.
Selain workshop, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan lomba penulisan cerpen. Karya-karya yang dihasilkan direncanakan akan dibukukan dalam bentuk antologi sebagai bagian dari dokumentasi program pelestarian cerita rakyat dan budaya Lampung.
Program Alih Wahana Cerita Rakyat dan Budaya Lampung ini ditujukan untuk meningkatkan literasi sastra sekaligus memperkenalkan kembali cerita rakyat kepada generasi muda melalui media tulis yang lebih adaptif dengan perkembangan zaman. (Cha/Put)

10 hours ago
7















,x_140,y_26/01kce32mnk6ya0497vwj5ywgda.jpg)






















