Hi!Pontianak - Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif (STAIMA) resmi menempuh jalur hukum terkait dugaan penyimpangan dalam proses pengelolaan MI Maarif Labschool Sintang. Langkah ini diambil untuk memastikan tata kelola lembaga pendidikan berjalan sesuai aturan sekaligus melindungi hak-hak siswa.
Melalui Kantor Hukum Erwin Siahaan & Partner, STAIMA Sintang resmi membuat laporan ke Polres Sintang, Senin, 8 Desember 2025. Laporan itu terkait dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan/atau penyalahgunaan wewenang terkait MI Maarif Labschool Sintang dengan terlapor U.
Ketua STAIMA, Masruri, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan surat penyerahan pengelolaan madrasah yang dibuat tanpa melalui rapat resmi maupun keputusan lembaga. Namun demikian, surat tersebut sudah dijadikan dasar perubahan administrasi di lingkungan Kementerian Agama.
“Inilah yang kami persoalkan. Karena prosesnya tidak sesuai aturan, kami memilih menempuh jalur hukum,” tegasnya.
Masruri menambahkan, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas madrasah tersebut, STAIMA wajib memastikan setiap kebijakan berjalan sesuai prosedur. Untuk itu, STAIMA telah mengirim surat keberatan resmi kepada Kementerian Agama sekaligus melaporkan persoalan tersebut agar dapat diperiksa secara objektif oleh pihak berwenang.
Ia menegaskan bahwa langkah hukum ini tidak ditujukan untuk menyerang individu atau pihak tertentu. “Kami hanya ingin menjaga tata kelola yang benar dan kepastian hukum untuk lembaga pendidikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Masruri menyampaikan bahwa dampak yang dirasakan pihak lain akibat persoalan ini—baik kepala sekolah, guru, maupun wali murid—akan bergantung pada proses yang ditempuh masing-masing. “Apabila ada kerugian yang dialami pihak terkait, kami menyerahkan sepenuhnya kepada mereka untuk menindaklanjutinya. Wali murid adalah pihak yang paling merasakan situasi ini,” tambahnya.
Di tengah proses hukum yang berjalan, STAIMA tetap membuka diri terhadap dialog dan penyelesaian secara baik-baik, selama tetap menghormati aturan dan status kelembagaan yang sah.
Masruri juga mengimbau keluarga besar Nahdlatul Ulama serta masyarakat Sintang untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar di MI Maarif Labschool Sintang harus tetap berlangsung sebagaimana mestinya.
“Yang paling penting adalah masa depan anak-anak kita,” tutupnya.

2 hours ago
2




































