Terjadi upaya kudeta oleh militer di Benin, Afrika Barat. Namun percobaan kudeta tersebut berhasil digagalkan.
Pada Minggu (7/12), pemerintah Benin menyatakan telah menggagalkan upaya kudeta. Hal itu disampaikan beberapa jam usai sekelompok tentara mengumumkan di televisi negara bahwa mereka telah menggulingkan Presiden Patrice Talon.
Dikutip dari AFP, sejumlah sumber militer dan keamanan mengatakan bahwa belasan pelaku percobaan kudeta ditangkap. Termasuk mereka yang berada di balik upaya tersebut.
Kawasan Afrika Barat telah mengalami sejumlah kudeta dalam beberapa tahun terakhir, termasuk di negara-negara tetangga Benin di utara, seperti Niger dan Burkina Faso, serta Mali, Guinea kemudian yang terbaru, Guinea-Bissau.
Pada Minggu pagi, para tentara yang menyebut diri mereka Military Committee for Refoundation (CMR) mengumumkan di televisi negara bahwa mereka telah bertemu dan memutuskan bahwa Patrice Talon dicopot dari jabatannya sebagai presiden.
Tak lama setelah pengumuman tersebut, seorang sumber dekat Talon mengatakan kepada AFP bahwa presiden dalam keadaan aman dan mengecam para pelaku kudeta.
"Angkatan bersenjata reguler sedang kembali mengendalikan situasi. Kota (Cotonou) dan negara sepenuhnya aman," kata sumber tersebut.
"Itu hanya masalah waktu sebelum semuanya kembali normal. Proses pembersihan sedang berjalan dengan baik," sambungnya.
Menteri Dalam Negeri Benin, Alassane Seidou, menggambarkan pengumuman para tentara itu sebagai pemberontakan yang bertujuan untuk mengacaukan negara.
"Dalam menghadapi situasi ini, Angkatan Bersenjata Benin dan para pemimpinnya berhasil mengendalikan keadaan dan menggagalkan upaya tersebut," ucap Seidou.
Kini situasi di Benin disebut kondusif.

2 hours ago
1







































