Jakarta (ANTARA) - Sakit gigi bisa datang tiba-tiba dan membuat siapa pun merasa tidak nyaman. Rasa nyeri yang muncul, terutama saat makan atau minum, sering kali menjadi tanda bahwa ada masalah pada gigi atau gusi.
Banyak orang menganggap sakit gigi sepele, padahal kondisi ini bisa menjadi sinyal adanya gangguan serius, seperti infeksi, gigi berlubang, atau penumpukan plak.
Mengetahui penyebab umum sakit gigi sangat penting agar kita bisa melakukan pencegahan sejak dini. Dengan perawatan gigi yang tepat, kebersihan mulut terjaga, dan pola makan yang sehat, risiko sakit gigi dapat diminimalkan.
Berikut ini adalah penyebab sakit gigi yang sering terjadi dan gejalanya, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Penyebab sakit gigi
Sakit gigi umumnya disebabkan oleh kerusakan pada jaringan gigi. Kondisi ini biasanya bermula dari aktivitas bakteri yang hidup di dalam mulut. Bakteri tersebut berkembang biak karena adanya sisa gula atau sari makanan yang menempel pada gigi.
Seiring waktu, bakteri akan membentuk lapisan lengket bernama plak yang menempel di permukaan gigi. Plak ini menghasilkan asam yang perlahan mengikis lapisan pelindung luar gigi (enamel), hingga akhirnya menimbulkan lubang dan rasa nyeri.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sakit gigi antara lain:
1. Abses gigi
Terjadi akibat infeksi bakteri pada gigi yang menyebabkan munculnya benjolan berisi nanah. Kondisi ini sering menimbulkan nyeri hebat dan bengkak di area sekitar gigi yang terinfeksi.
2. Gigi retak atau patah
Gigi yang patah dapat menimbulkan rasa sakit saat digunakan untuk mengunyah. Retakan kecil pun bisa memicu sensasi ngilu karena saraf di dalam gigi menjadi lebih sensitif.
3. Efek setelah perawatan gigi
Beberapa tindakan medis seperti tambal gigi, pencabutan, atau pemasangan crown bisa menyebabkan rasa tidak nyaman sementara. Biasanya, rasa nyeri ini akan mereda setelah jaringan gusi beradaptasi.
4. Kebiasaan menggeretakkan gigi (bruksisme)
Menggeretakkan gigi, baik saat tidur maupun dalam kondisi stres, dapat membuat enamel terkikis dan menyebabkan tekanan pada rahang. Lama-kelamaan, hal ini bisa memicu nyeri dan gigi sensitif.
5. Penyakit pada gusi
Gusi yang terinfeksi atau meradang juga bisa menjadi sumber rasa sakit pada gigi. Jika tidak ditangani, infeksi dapat menyebar hingga ke akar gigi dan menyebabkan pembengkakan.
6. Paparan suhu ekstrem
Mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin bisa menstimulasi saraf gigi, terutama jika enamel sudah menipis. Perubahan suhu yang mendadak juga bisa memperparah rasa ngilu.
7. Pertumbuhan gigi bungsu
Gigi bungsu yang tumbuh sebagian dapat menekan jaringan di sekitarnya, menimbulkan peradangan dan pembengkakan pada gusi belakang. Infeksi pada gigi bungsu pun bisa menjalar ke area sekitarnya.
8. Infeksi sinus (sinusitis)
Nyeri pada gigi bagian atas bisa disebabkan oleh sinusitis, karena posisi akar gigi berdekatan dengan saluran hidung. Ketika sinus meradang, tekanan pada saraf gigi meningkat dan memunculkan rasa sakit yang terasa seperti sakit gigi biasa.
Gejala umum sakit gigi
Tingkat keparahan sakit gigi bisa sangat bervariasi, mulai dari rasa nyeri ringan yang hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan, hingga nyeri hebat yang terasa menusuk dan sulit ditahan. Rasa sakit yang muncul bisa terasa tajam, berdenyut, atau seperti ditusuk jarum secara terus-menerus.
Selain rasa nyeri, penderita sakit gigi umumnya juga mengalami beberapa gejala pendukung, seperti:
• Pembengkakan pada gusi di sekitar gigi yang terasa sakit
• Bengkak di area rahang atau pipi
• Bau mulut yang tidak sedap (halitosis)
• Perdarahan dari gusi atau gigi
• Kesulitan serta rasa nyeri saat membuka mulut
Biasanya, rasa sakit akibat gangguan gigi akan semakin terasa parah di malam hari, terutama ketika penderita dalam posisi berbaring. Nyeri juga dapat meningkat saat makan atau minum, terutama jika mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas, dingin, manis, atau asam.
Baca juga: 8 cara redakan nyeri tumbuh gigi bungsu yang bisa Anda coba
Baca juga: 7 kondisi medis yang membuat seseorang tidak boleh cabut gigi
Baca juga: PDGI: Tukang gigi lakukan tindakan medis bukan langkah tepat
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 week ago
15






































