Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan sejumlah fasilitas publik kini menjadi titik berkumpul warga untuk mendapatkan layanan dasar, termasuk akses internet dan komunikasi. Menurutnya, masyarakat memanfaatkan kantor pemerintah sebagai tempat mendapatkan logistik sekaligus sinyal.
“Wi-Fi sudah bisa terbatas, Bapak Presiden. Jadi sekarang kantor bupati, kantor-kantor pemerintah, itu tempat berkumpulnya masyarakat. Di samping mendapatkan logistik, mereka juga mendapatkan sinyal, Bapak Presiden,” ujarnya dalam Rapat Terbatas di Banda Aceh, Minggu (7/12) malam.
Meski begitu, ia mengakui pemulihan listrik masih belum sepenuhnya pulih. BNPB terus mendorong percepatan penanganan bersama kementerian terkait.
“Tentu saja masih kurang, ini akan kita terus dorong, Bapak Presiden,” kata Suharyanto.
Ia menambahkan dari total 23 kabupaten/kota di Aceh, tingkat pemulihan listrik telah mencapai 81 persen. Dia menyebut arahan terbaru dari Menteri ESDM menargetkan pemulihan penuh dalam waktu dekat.
“Ini akan terus di-update, tadi kami mendapat arahan dari Bapak Menteri SDM, besok siang jam 12.00, seluruh Aceh ini sudah 100 persen. Insyaallah, Alhamdulillah. Siap,” kata dia.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam kesempatan yang sama mengkonfirmasi bahwa pemulihan dilakukan bertahap hingga seluruh wilayah kembali teraliri listrik. Ia merinci sejumlah titik yang sudah menyala kembali pada malam hari.
“Aceh Tengah, nyala jam 20.30, Pak. Aceh Tengah. Kemudian Benar Meriah, itu nyalanya jam 20.45. Kemudian Aceh Tamiang, jam 20.30. Itu sudah nyala semua, Pak,” ucapnya.
Menurut Bahlil, beberapa wilayah lain di Aceh masih membutuhkan waktu hingga besok untuk mencapai pemulihan penuh. “Kemudian, itu Banda Aceh juga, untuk bisa full 100 persen, itu besok siang sama besok malam. Kalau malam itu baru 95 persen,” jelasnya.

7 hours ago
1







































