Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar optimis kinerja sektor jasa keuangan nasional dapat bergerak lebih ekspansif pada tahun mendatang berkat ketahanan industri keuangan dan fundamental ekonomi domestik yang solid selama 2025.
“Kondisi ini menjadi modal untuk ruang ekspansi kinerja sektor jasa keuangan yang lebih luas ke depan, didukung dengan implementasi kebijakan pendalaman pasar keuangan, perluasan akses pembiayaan, serta penguatan integritas dan tata kelola di seluruh sektor jasa keuangan,” ucapnya di Jakarta, Kamis.
Ia mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia menunjukkan performa yang baik dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3 persen pada triwulan III 2025.
Indikator manufaktur (PMI) juga terus berada di zona ekspansi dan menjadi sinyal positif bahwa aktivitas bisnis di dalam negeri terus bergerak maju.
Baca juga: OJK akan terbitkan TKBI versi ketiga pada awal 2026
Tidak hanya sektor industri, Mahendra menyatakan bahwa sektor jasa keuangan secara umum juga menunjukkan ketahanan yang kuat sepanjang 2025, ditopang oleh permodalan yang solid, kecukupan pencadangan, serta profil risiko yang terkendali.
Ia menuturkan, resiliensi pasar modal Indonesia merupakan salah satu indikator utama ketahanan sektor jasa keuangan pada tahun ini, tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mampu pulih dan mencatatkan tren positif, bahkan beberapa kali menembus rekor tertinggi baru (all-time high).
Capaian tersebut didukung oleh berbagai kebijakan adaptif OJK dan Bursa Efek Indonesia, seperti pembelian kembali saham (buyback) tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) serta penyesuaian batasan auto rejection yang menjaga kepercayaan investor.
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































