Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan Taksonomi untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI) versi ketiga atau complete version untuk transisi menuju nol emisi karbon bagi sektor pertanian dan kehutanan, sektor manufaktur hingga sektor pengolahan limbah.
“Saat ini OJK sedang mengembangkan TKBI versi ketiga atau complete version, yang akan terbit pada awal tahun 2026,” ujar Direktur Keuangan Berkelanjutan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) R Joko Siswanto yang memberikan sambutannya secara daring yang dipantau dari Jakarta, Kamis.
Joko menjelaskan bahwa TKBI merupakan salah satu upaya OJK untuk menghadirkan bridging policy atau kebijakan yang menjembatani transisi ke industri keuangan yang berkelanjutan.
TKBI versi ketiga diharapkan oleh Joko dapat mempercepat transisi sektor keuangan dalam rangka mewujudkan nol emisi karbon 2060.
Selain sektor pertanian dan kehutanan, sektor manufaktur, dan sektor pengolahan limbah, TKBI versi ketiga nantinya juga akan menyasar dua enabling sector atau sektor-sektor yang memiliki daya ungkit, seperti sektor informasi dan komunikasi, serta sektor professional, scientific and technical activities (profesional, ilmiah, dan teknis).
“Ke depan, TKBI akan menjadi indikator utama dalam penilaian aspek keberlanjutan dalam portofolio institusi keuangan,” kata Joko.
Joko menilai penting bagi sektor keuangan untuk menjalankan nilai-nilai keberlanjutan, sebab perubahan iklim telah memengaruhi perekonomian Indonesia saat ini, tak lagi sekadar risiko masa depan.
Dalam sektor jasa keuangan, lanjut dia, dampak iklim dapat memengaruhi kualitas aset, profil risiko, serta ketahanan industri.
“Oleh karena itu, agenda transformasi menuju ekonomi jasa keuangan yang berkelanjutan harus terus kita dorong,” katanya.
Joko pun menegaskan komitmen OJK sebagai otoritas di sektor jasa keuangan, untuk terus memperkuat transformasi keuangan berkelanjutan.
Tujuannya, menurut dia, adalah meningkatkan ketahanan ekonomi nasional, sekaligus menciptakan peluang pertumbuhan baru yang lebih inklusif dan kompetitif.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































