Jakarta (ANTARA) - Media sosial di Korea Selatan kembali melahirkan fenomena kuliner unik. Belakangan, warganet dibuat penasaran dengan Bapmericano, sajian sederhana yang menggabungkan nasi hangat dengan es kopi Americano.
Meski terdengar tidak lazim, makanan ini justru menjadi tren di kalangan Gen Z dan ramai diunggah melalui TikTok hingga X.
Tren tersebut pertama kali mencuat pada pertengahan 2025 setelah sebuah video singkat memperlihatkan seseorang menuangkan Americano dingin ke mangkuk berisi nasi instan, mengaduknya, lalu menikmatinya dengan ekspresi puas.
Unggahan itu disertai kalimat, “Aku makan ini saat tidak punya selera makan tapi butuh energi,” yang kemudian memicu rasa ingin tahu publik hingga memunculkan berbagai challenge dan konten food hack.
Asal usul Bapmericano
Nama Bapmericano berasal dari gabungan kata “bap”, yang berarti nasi dalam bahasa Korea, dan “Americano”, kopi hitam populer yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Korea.
Cara penyajiannya dengan nasi putih hangat disiram kopi Americano dingin lengkap dengan es batu, kemudian dicampur sebelum disantap.
Fenomena ini disebut berawal dari kebiasaan mahasiswa yang membutuhkan sarapan cepat sambil tetap mendapat asupan kafein.
Di Korea Selatan, Americano bukan hanya penambah energi, tetapi bagian dari ritme harian jutaan orang. Minuman ini juga dianggap aman dikonsumsi kapan saja, termasuk saat diet.
Kebiasaan tersebut menjadi salah satu alasan kopi dingin mudah masuk ke berbagai eksperimen kuliner, termasuk mencampurkannya dengan nasi.
Sejumlah faktor yang membuat Bapmericano cepat menyebar dan mencuri perhatian warganet, yakni:
1. Praktis untuk rutinitas padat
Bapmericano dianggap solusi instan bagi mereka yang ingin makan sekaligus memperoleh dorongan energi dari kafein. Semua kebutuhan terpenuhi dalam satu mangkuk.
2. Selaras dengan gaya hidup masyarakat Korea
Popularitas Americano sebagai minuman keseharian membuat eksperimen ini terasa “masuk akal” bagi sebagian orang.
3. Potensi sebagai konten media sosial
Perpaduan nasi dan kopi menghasilkan kesan unik dan aneh, sehingga menarik dibuat sebagai konten oleh food blogger ataupun pengguna TikTok.
4. Hiburan bagi Gen Z
Mencoba makanan yang tidak lazim menjadi pengalaman tersendiri bagi generasi muda, meskipun soal rasa bukan prioritas utama.
Bahkan, beberapa warganet yang mencobanya bahkan membandingkan rasa Bapmericano dengan ochazuke atau nasi yang disiram teh barley dari Jepang.
Meski umumnya aman bila dikonsumsi sesekali, Bapmericano tetap perlu diwaspadai jika menjadi kebiasaan rutin.
Perpaduan nasi sebagai sumber karbohidrat dan kafein sebagai stimulan dapat memicu lonjakan energi cepat yang diikuti penurunan drastis (energy crash) dalam waktu 1–2 jam. Kondisi ini dapat membuat seseorang kembali lemas atau lapar.
Risiko tersebut lebih tinggi bagi penderita diabetes atau resistensi insulin karena konsumsi karbohidrat dan kafein secara bersamaan dapat memengaruhi regulasi gula darah.
Dari sisi pencernaan, Americano yang cenderung asam bisa meningkatkan produksi asam lambung.
Mengonsumsi kopi sebagai bagian utama dari makanan dapat memperburuk gejala maag atau GERD. Beberapa orang juga dapat mengalami rasa begah, gelisah, jantung berdebar, atau peningkatan tekanan darah akibat kafein.
Meskipun mencoba tren tersebut dapat menjadi pengalaman menarik, konsumsi rutin Bapmericaano tetap tidak disarankan.
Pengguna media sosial diimbau lebih bijak menanggapi tren makanan viral dengan tetap mengutamakan pola makan seimbang dan memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing.
Baca juga: Gastrodiplomasi lewat cilok dan seblak
Baca juga: Kiat masak daging panggang a la Korea dan mengatur tingkat kematangan
Baca juga: Menyantap hidangan Korea dengan sajian unik di Hungry Duke's
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

2 days ago
5






































