Ketika Dosen UIN Lampung Bicara Sejarah Emigrasi Pertanian di Lampung

2 days ago 15
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, PESAWARAN— “Saya menemukan banyak orang Jawa, nama-nama kampung Jawa, dan budaya Jawa di Lampung. Untuk tahu Bahasa Jawa, bisa belajar di Lampung. Di mana-mana terdengar orang berbahasa Jawa”, kata Ketua Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Raden Intan Lampung, Dr Abd Rahmad Hamid.

Pernyataan tersebut disampaikan saat menjadi narasumber seminar yang digelar oleh Museum Ketransmigrasi Lampung dengan tema “Kajian Mata Pencaharian Masyarakat Transmigrasi”.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari (2-4 Desember) dengan menghadirkan enam narasumber, dua di antaranya pada hari ketiga adalah Dr Abd Rahman Hamid dan Kian Amboro, M Pd.

Kegiatan dihadiri 50 peserta (dosen dan mahasiswa) dari lima kampus di Provinsi Lampung yaitu: UNILA, UM Metro, STKIP PGRI Bandar Lampung, UIN RIL, dan UM Pringsewu.

Hari ini, Abd Rahman Hamid mengisi acara dengan topik “Emigrasi Pertanian Jawa di Lampung 1902-1941”, dengan moderator Ni Putuh Galih Pratiwi, M Hum.

Berangkat dari isu tersebut, Hamid menjelaskan mengenai sejarah emigrasi pertanian Jawa di Lampung pada masa kolonial, 1902-1941.

Menurutnya, ada tiga konsep yang sering digunakan untuk menggambarkan perpindahan penduduk Jawa ke luar Jawa yaitu kolonisatie, emigratie, dan transmigratie.

“Konsep pertama punya konotasi negatif, selaran dengan konsep kolonialisme. Kalau mengikuti pilar politik etis, maka yang tepat adalah konsep emigratie (emigrasi),” terang Dr Hamid.

Menurut Hamid, program emigrasi sebagai satu solusi untuk mengatasi masalah kesejahteraan penduduk di Jawa sejak akhir abad ke-18 akibat kepadatan penduduknya.

Namun, gairah orang Jawa untuk pindah ke luar Jawa masih minim, karena mereka sangat terikat dengan tanah dan kebudayaan leluhurnya di Jawa.

Karena itulah, maka lahirlah sistem “bedol desa” dalam pemindahan penduduk, yakni memindahkan semua penduduk dari satu desa tertentu di Jawa ke luar Jawa dan ditempat di lokasi yang sama di Tanah Sabrang, sehigga mereka merasakan susana Jawa di Tanah Sabrang.

“Dengan kata lain, para emigran itu tidak terasing dari lingkungan sosial dan kebudayaan Jawa. Singkatnya, “Cut dan paste Jawa di Lampung”,” kata Dr Hamid.

Tidak cukup dengan sistem bedol desa, untuk menarik perhatian dan meyakinkan orang Jawa pindah ke Lampung, maka promosi atau propaganda sangat penting dilakukan. Hal itu dilakukan dengan tiga cara yaitu pertama penyuluhan oleh aparat pemerintah di Jawa.

Kedua, emigran lama pulang kampung atau dibawa pulang oleh pemerintah untuk promosi emigrasi pertanian di Jawa, dan ketiga pemutaran film “Tanah Sabrang” karya Mannur Franken di Jawa antara 1938-1941 tentang kondisi Lampung yang tanahnya subur, hasil padinya bagus, dan sistem bawon.

Read Entire Article