Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan masih adanya hambatan dalam proses identifikasi korban banjir dan longsor di Sumatera dan Aceh. Dari total 903 jenazah yang ditangani kepolisian, 221 di antaranya belum teridentifikasi.
“Terkait dengan penanganan jenazah, khususnya yang belum teridentifikasi. Dari 903 yang saat ini kami tangani, masih ada 221 yang belum teridentifikasi. Ini kadang kala memerlukan tambahan tempat untuk menyimpan mayat,” kata Sigit dalam rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Prabowo Subianto di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam Aceh, Aceh Besar, Minggu (7/12) malam.
Ia menambahkan bahwa Polri sudah menambah fasilitas darurat berupa cold storage di Sumatera Barat untuk menjaga kondisi jenazah hingga proses identifikasi selesai.
“Karena itu memang juga menjadi salah satu yang dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.
Selain pengerahan 12.397 personel, kata Sigit, Polri mempersiapkan kemampuan khusus dalam penanganan bencana berupa Disaster Victim Identification (DVI) dan trauma healing.
“Karena memang biasanya ada jenazah-jenazah yang perlu diidentifikasi sehingga kemudian tetap menurunkan DVI,” ungkapnya.
Untuk pencarian korban, Polri mengoperasikan sejumlah armada: kapal masing-masing 1 unit di Aceh dan Sumbar, serta 2 unit di Sumut.
Dukungan anjing pelacak juga dikerahkan, yaitu 15 personel dan 3 ekor K9 di Aceh, 14 personel dan 4 ekor di Sumut, serta 10 personel dan 10 ekor di Sumbar.

6 hours ago
1







































