ECDC dan WHO peringatkan krisis HIV "tersembunyi" di Eropa

1 week ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Oslo (ANTARA) - Eropa sedang menghadapi krisis HIV "tersembunyi" dengan lebih dari separuh orang yang didiagnosis HIV di kawasan itu terlambat diidentifikasi untuk mendapatkan pengobatan optimal, sehingga membahayakan target untuk mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030.

Peringatan tersebut disampaikan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Disease Prevention and Control/ECDC) dan Kantor Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa dalam laporan yang dirilis pada Kamis (27/11).

Menurut laporan pengawasan HIV/AIDS gabungan berdasarkan data 2024, 105.922 diagnosis HIV tercatat di Kawasan Eropa WHO. Meski total diagnosis yang dilaporkan menunjukkan penurunan tipis dibandingkan dengan 2023, kedua lembaga tersebut menyatakan masih ada kesenjangan besar dalam pengujian dan diagnosis HIV.

Secara keseluruhan, 54 persen diagnosis HIV di kawasan tersebut pada 2024 diklasifikasikan sebagai terlambat, yang berarti orang-orang tersebut didiagnosis pada tahap di mana sistem kekebalan tubuh mereka sudah mengalami kerusakan yang signifikan.

Diagnosis yang terlambat mengurangi manfaat pengobatan antiretroviral yang menyelamatkan nyawa, meningkatkan risiko terkena AIDS dan kematian, serta memperbesar kemungkinan penularan lebih lanjut.

Di 30 negara anggota Uni Eropa (UE) dan Kawasan Ekonomi Eropa (European Economic Area/EEA), dilaporkan 24.164 diagnosis HIV pada 2024, yang setara dengan 5,3 kasus per 100.000 orang. Dari jumlah tersebut, 48 persen di antaranya merupakan diagnosis yang terlambat.

Laporan itu mendefinisikan diagnosis yang terlambat sebagai kondisi di mana jumlah sel CD4 berada di bawah 350 sel per milimeter kubik pada saat diagnosis, mengindikasikan sistem kekebalan tubuh telah melemah secara signifikan.

"Di UE/EEA, hampir separuh dari seluruh diagnosis dilakukan terlambat. Kita harus segera melakukan inovasi dalam strategi pengujian kita, mengadopsi pengujian berbasis komunitas dan pengujian mandiri, serta memastikan akses cepat ke layanan perawatan. Kita hanya dapat mengakhiri AIDS jika orang-orang mengetahui status mereka," papar Pamela Rendi-Wagner, Direktur ECDC.

Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Henri P. Kluge menekankan bahwa stigma dan diskriminasi masih menjadi hambatan utama yang menghalangi masyarakat untuk melakukan pengujian dan perawatan.

"Kita belum cukup berupaya untuk menghilangkan hambatan mematikan berupa stigma dan diskriminasi yang menghalangi orang-orang untuk melakukan pengujian sederhana. Diagnosis dini bukanlah sebuah privilese, melainkan pintu gerbang menuju kehidupan yang panjang dan sehat, serta kunci untuk menghentikan penyebaran HIV," ujarnya.

Kedua lembaga tersebut menyerukan untuk mengambil langkah-langkah mendesak guna menjadikan pengujian HIV sebagai "rutinitas, menormalisasinya, dan meningkatkan skalanya" di seluruh Eropa.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article