Jakarta (ANTARA) - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang semakin banyak dijumpai di seluruh dunia. Meski begitu, kondisi ini dapat dicegah atau dikendalikan dengan langkah-langkah gaya hidup sehat dan pengelolaan medis yang tepat.
Mengetahui cara mencegah diabetes serta opsi pengobatan yang tersedia sangat penting agar risiko komplikasi berkurang dan kualitas hidup tetap terjaga.
Berikut ini akan membahas strategi pencegahan diabetes, mulai dari pola makan, aktivitas fisik, hingga pemeriksaan rutin, sekaligus menjelaskan berbagai metode pengobatan yang membantu mengontrol kadar gula darah secara efektif berdasarkan informasi yang tekah dihimpun dari berbagai sumber.
Pencegahan diabetes
Walaupun beberapa faktor risiko diabetes, seperti riwayat keluarga atau ras, tidak bisa diubah, ada banyak faktor lain yang dapat dicegah melalui gaya hidup sehat sejak dini.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah diabetes antara lain:
1. Menjaga berat badan tetap ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
2. Mengurangi asupan makanan dan minuman manis.
3. Rutin berolahraga dan meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari.
4. Menghindari duduk terlalu lama, misalnya saat menonton televisi.
5. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayuran.
6. Menghindari atau berhenti merokok untuk kesehatan jangka panjang.
Pengobatan diabetes
Pengobatan diabetes disesuaikan dengan jenis diabetes yang dialami pasien. Beberapa pendekatan yang bisa dilakukan meliputi:
1. Perubahan gaya hidup
Pasien dianjurkan untuk menyesuaikan pola makan dengan kebutuhan diabetes, seperti memilih makanan rendah kalori, tinggi serat, dan rendah gula, termasuk sayur, buah, serta biji-bijian.
Jika perlu, gula dapat diganti dengan pemanis yang lebih aman, misalnya sorbitol. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi akan membantu menentukan jenis makanan dan porsi yang tepat.
Selain itu, olahraga rutin sangat dianjurkan, setidaknya 150 menit per minggu. Aktivitas fisik membantu mengubah gula darah menjadi energi serta meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin.
2. Pemeriksaan rutin
Pasien dianjurkan untuk memantau kadar gula darah secara mandiri, misalnya 4 kali sehari atau sesuai arahan dokter, biasanya sebelum makan dan saat tidur.
Catatan hasil pemeriksaan ini kemudian dibawa saat kontrol ke dokter. Jika diperlukan, dokter juga bisa menyarankan tes HbA1C secara mandiri untuk memantau kadar gula darah rata-rata selama 2–3 bulan terakhir.
3. Obat-obatan
Pada diabetes tipe 2, pengobatan bisa melibatkan obat-obatan sesuai kondisi pasien. Metformin, misalnya, sering diresepkan untuk menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan efektivitas insulin.
Dokter dapat meresepkan obat tambahan atau kombinasi obat lain untuk meningkatkan sensitivitas insulin atau mengurangi penyerapan glukosa.
Suplemen atau vitamin juga bisa diberikan untuk mencegah komplikasi. Contohnya, pasien diabetes yang mengalami kesemutan mungkin dianjurkan mengonsumsi vitamin neurotropik (B1, B6, dan B12) untuk menjaga kesehatan saraf tepi.
4. Terapi insulin
Terapi insulin dilakukan untuk mengatur kadar gula darah, terutama pada pasien diabetes tipe 1, melalui suntikan insulin. Beberapa pasien diabetes tipe 2 juga mungkin memerlukan terapi ini. Jenis, dosis, dan cara penggunaan insulin akan ditentukan dan diawasi langsung oleh dokter.
Baca juga: Gejala & faktor risiko diabetes tipe 1 dan tipe 2
Baca juga: Perawatan saluran akar turunkan risiko penyakit jantung dan diabetes
Baca juga: Menkes tekankan pentingnya deteksi dini tekan risiko diabetes
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 day ago
1






































