Dampak makan berlebihan pada anak, gangguan kesehatan hingga psikologis

14 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Setiap orang tua pasti ingin anaknya mendapatkan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Banyak orang tua merasa tenang dan bahagia saat anak makan dengan lahap, karena pada usia tertentu anak sering mengalami GTM atau menjadi picky eater.

Namun, terlalu banyak makan justru dapat menimbulkan masalah kesehatan dan psikologis pada anak.

Prinsip “segala sesuatu yang berlebihan tidak baik” juga berlaku dalam urusan makan. Ketika asupan kalori melampaui kebutuhan tubuh, berbagai risiko dapat muncul dalam jangka pendek maupun panjang bagi anak.

Berikut penjelasan mengenai dampak buruk yang dapat terjadi apabila anak terlalu banyak makan.

Dampak pada kesehatan

1. Obesitas dan kelebihan berat badan

Dampak kesehatan yang paling terlihat dari makan berlebihan adalah kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Kalori yang tidak terpakai akan disimpan sebagai lemak, sehingga memicu obesitas. Kondisi ini perlu diwaspadai karena obesitas pada masa kanak-kanak bisa berlanjut sampai dewasa.

2. Kolesterol tinggi

Selain faktor genetik, pola makan tinggi lemak jenuh dan natrium dapat meningkatkan kadar kolesterol anak.

Konsumsi makanan yang berlebihan, terutama makanan olahan, gorengan, dan tinggi garam, bisa menjadi pemicu utamanya.

3. Tekanan darah tinggi

Anak yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih besar terkena hipertensi. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di usia dewasa muda.

Dengan mengatur pola makan, membatasi asupan garam, dan menjaga berat badan ideal, menjadi hal yang perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan.

4. Diabetes tipe 2

Kelebihan berat badan dan pola makan tinggi gula membuat anak rentan mengalami diabetes tipe 2. Padahal, kondisi ini lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.

Penyakit ini dapat menimbulkan kerusakan pada mata, ginjal, hingga saraf. Oleh sebab itu perlu dicegah sejak dini.

5. Asma

Penumpukan lemak berlebih pada anak obesitas, dapat memicu peradangan kronis yang berpengaruh pada sistem pernapasan. Hal ini yang membuat risiko asma jadi meningkat pada anak dengan berat badan berlebih.

6. Radang sendi dan patah tulang

Beban tubuh yang terlalu berat dapat memberikan tekanan tambahan pada tulang dan sendi yang masih berkembang. Akibatnya, anak lebih rentan mengalami nyeri sendi maupun cedera seperti patah tulang.

7. Gangguan tidur

Obesitas berkaitan erat dengan sleep apnea, yaitu kondisi berhentinya napas saat tidur. Gangguan ini menyebabkan kualitas tidur menurun dan dapat mengganggu konsentrasi serta proses pertumbuhan anak.

8. Masalah pencernaan

Makan berlebihan dapat memicu berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit karena kurang serat, kembung, sakit perut, hingga naiknya asam lambung akibat perut yang terlalu penuh.

Selain itu, anak dengan tekanan darah dan kolesterol tinggi, berisiko mengalami penyakit jantung dan stroke di kemudian hari, akibat penumpukan plak pada pembuluh darah.

Dampak pada psikologis dan sosial

1. Gangguan citra tubuh

Anak dengan kelebihan berat badan atau gemuk, lebih rentan menjadi sasaran ejekan dan penampilan kurang menarik. Hal ini dapat menurunkan rasa percaya diri dan membuat mereka memiliki citra tubuh yang negatif.

2. Risiko depresi dan kecemasan

Karena citra tubuh yang negatif, bisa menimbulkan perasaan minder pada anak. Sehingga, anak berisiko mengalami gangguan kecemasan maupun depresi.

3. Menurunnya kualitas hidup

Anak yang mengalami obesitas cenderung kurang aktif dan sering menghindari aktivitas fisik. Kondisi ini dapat memperburuk kesehatan serta membatasi interaksi sosial mereka dengan teman atau orang sekitar.

Dengan berbagai dampak tersebut, orang tua perlu memastikan anak dapat gizi seimbang sesuai kebutuhan usia dan aktivitasnya.

Pola dan porsi makan yang sehat, pembatasan makanan tinggi kalori, serta kebiasaan berolahraga atau melakukan aktivitas yang disukai anak, menjadi salah satu cara proses tumbuh kembang anak yang optimal.

Dengan cara yang tepat, anak tidak hanya tumbuh sehat secara fisik, tetapi juga memiliki kualitas hidup yang baik dan kepercayaan diri yang positif.

Baca juga: Diabetes tak selalu sama, ini perbedaan tiap jenisnya

Baca juga: Cara mendiagnosis diabetes dan kapan harus periksa ke dokter?

Baca juga: Mitos dan fakta tentang diabetes

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article