Beijing (ANTARA) - Dalam periode Rencana Lima Tahun ke-15 (2026-2030), China akan menempatkan sektor retail sebagai kekuatan utama dalam membangun sistem permintaan domestik yang tangguh, serta mengarahkannya menuju model yang berorientasi pada kualitas dan layanan demi mencapai pengembangan berkualitas tinggi, kata Wakil Menteri Perdagangan China Sheng Qiuping pada Selasa (9/12).
Meskipun sektor retail menjadi kunci dalam meningkatkan konsumsi dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, masih diperlukan perbaikan lebih lanjut di bidang-bidang seperti penataan jaringan, penyesuaian antara pasokan dan permintaan, serta keseimbangan antara daring dan luring, menurut Sheng.
Para pelaku usaha di sektor retail harus memenangkan hati konsumen lewat produk dan layanan berkualitas tinggi, serta belajar dari praktik baik yang diterapkan oleh perusahaan seperti Pangdonglai, sebuah jaringan retail terkemuka yang mengoperasikan supermarket, mal, dan bioskop, guna mempercepat transformasi dan peningkatan, kata Sheng.
Model bisnis baru dan pengalaman berbelanja perlu dikembangkan secara lebih luas di pasar-pasar kelas bawah guna membuka potensi konsumsinya, katanya.
Dia juga menyoroti pentingnya integrasi yang lebih mendalam antara konsumsi daring dan luring, serta kebutuhan untuk sepenuhnya memanfaatkan peran penting pasar dalam alokasi sumber daya.
Sejak dimulainya periode Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025), sektor retail telah memberikan kontribusi signifikan dalam memacu konsumsi maupun investasi. Pada 2024, penjualan retail barang konsumsi di China naik 3,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

23 hours ago
3







































