Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kecurigaan atas aksi upaya penipuan yang mengatasnamakan bank atau pihak lain.
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa hal ini seiring dengan maraknya penipuan yang terjadi. Mulai dari phising, social engineering, penipuan melalui pesan singkat, WhatsApp, telepon, hingga media sosial.
“Sebagai perusahaan publik, kami juga ingin memberikan perlindungan kepada konsumen, baik yang sudah menjadi nasabah, maupun yang akan menjadi nasabah. Jadi kita harus melakukan edukasi kepada masyarakat,” kata Wisnu.
Secara berkala, Wisnu mengatakan BSI berperan aktif mengedukasi waspada penipuan kepada nasabah sebagai bentuk komitmen dukungan perusahaan untuk menjaga nasabah.
Di antaranya melalui WhatsApp resmi Bank Syariah Indonesia 081584114040, edukasi informasi resmi BSI melalui www.bankbsi.co.id dan BSI Call 14040, serta media sosial resmi seperti Facebook Bank Syariah Indonesia; Instagram @banksyariahindonesia; Twitter/X @bankbsi_id, @bsihelp; dan Youtube Bank Syariah Indonesia.
Upaya ini, lanjut Wisnu, juga senada dengan adanya upaya penipuan oleh oknum yang menyebarkan berita hoaks terkait informasi pencairan dana hibah yang bersumber dari penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) milik pemerintah sebesar Rp10 triliun yang ditempatkan di BSI.
“Dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) merupakan dana milik pemerintah Republik Indonesia yang ditempatkan di bank pemerintah termasuk BSI sesuai ketentuan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 tentang Penempatan Uang Negara dalam rangka pengelolaan kelebihan dan kekurangan kas untuk mendukung program pemerintah dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Wisnu menegaskan penempatan dana serta penyaluran pembiayaan yang bersumber dari dana SAL tersebut tunduk pada ketentuan khusus yang diatur di dalam KMK, serta tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG/good corporate governance) serta kehati-hatian, dan menjaga kualitas pembiayaan agar tetap memiliki performa yang baik untuk menjaga kepentingan seluruh stakeholders.
Sementara itu, Kasubbidpenmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak juga mengingatkan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kecurigaan atas segala bentuk informasi yang mencurigakan.
“Termasuk sesuai dengan yang disampaikan BSI bahwa ajakan tersebut adalah tidak benar dan tidak resmi dikeluarkan dari institusi manapun. Kami Polda Metro Jaya siap mengawal dan menyediakan ruang publik melalui Call Center Polri 110 yang siap melayani masyarakat 24 jam,” kata Reonald.
Baca juga: BSI tegaskan pemberian dana SAL dalam bentuk hibah adalah hoaks
Baca juga: BSI proyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,28 persen pada 2026
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.








































