AAJI catat aset industri asuransi jiwa Rp648,58 triliun per Q3 2025

1 day ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Stabilnya total aset industri asuransi jiwa mencerminkan bahwa industri ini memiliki ketahanan bisnis yang kuat

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan kinerja industri asuransi jiwa nasional semakin solid dengan total aset yang tercatat mencapai Rp648,58 triliun hingga akhir September 2025, tumbuh 2,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Stabilnya total aset industri asuransi jiwa mencerminkan bahwa industri ini memiliki ketahanan bisnis yang kuat serta kesehatan keuangan yang baik untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” ucap Ketua Bidang Operational of Excellence AAJI Yurivanno Gani di Jakarta, Senin.

Ia menuturkan mayoritas aset tersebut dikelola dalam bentuk investasi untuk menjamin ketersediaan dana bagi pembayaran manfaat jangka panjang.

Ia mengatakan total aset investasi industri asuransi jiwa tercatat sebesar Rp571,40 triliun, atau setara dengan 88,1 persen dari total aset keseluruhan.

Yurivanno mengungkapkan bahwa Surat Berharga Negara (SBN) masih menjadi instrumen investasi pilihan utama dalam industri asuransi jiwa.

“Mayoritas itu masih dipegang surat berharga nasional di mana SBN ini tumbuh 15,2 persen menjadi Rp236,88 triliun. Ini mencerminkan komitmen industri asuransi jiwa dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui pembiayaan program-program pemerintah,” ujarnya.

Selain mendukung program pemerintah, pemilihan SBN sebagai instrumen investasi dinilai strategis karena memiliki tingkat stabilitas dan keamanan yang tinggi dengan tenor yang panjang, sehingga cocok dengan profil liabilitas asuransi jiwa.

Sementara itu, Yurivanno menyatakan bahwa penempatan dana di instrumen saham tercatat sebesar Rp124,57 triliun, turun 14 persen yoy.

Meskipun pasar saham mengalami fluktuasi, industri asuransi jiwa tetap mempertahankan porsi yang signifikan pada instrumen tersebut sebagai bagian dari diversifikasi portofolio.

"Kalau dilihat trennya kenapa (porsi) saham menurun dibanding SBN, karena sebetulnya kenaikan IHSG itu baru terjadi di kuartal ketiga. Sementara bagi asuransi, mungkin sudah ada penempatan di deposito atau instrumen lain yang tidak bisa langsung dicairkan dan dipindahkan ke saham secara instan," jelasnya.

Yurivanno menuturkan pergeseran alokasi aset memerlukan waktu dan pertimbangan matang sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan.

Namun, dengan fundamental ekonomi dan kondisi pasar modal yang membaik, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan asuransi untuk kembali meningkatkan portofolio investasi saham mereka.

"Apakah dalam jangka waktu dekat akan banyak perusahaan asuransi yang masuk (berinvestasi) ke saham? Bisa jadi, saya lihat (ada kemungkinan tersebut) dengan kenaikan (level IHSG) yang signifikan seperti ini," ujarnya.

Instrumen investasi lain yang mencatatkan pertumbuhan adalah penyertaan langsung yang naik 9 persen menjadi Rp30,24 triliun, serta bangunan dan tanah yang tumbuh 5,8 persen menjadi Rp16,96 triliun. Sebaliknya, penempatan pada deposito turun 4,1 persen menjadi Rp33,17 triliun.

“Kami mengedepankan strategi investasi yang adaptif dan berorientasi pada perlindungan nasabah serta manajemen risiko yang komprehensif," imbuh Yurivanno Gani.

Baca juga: Industri asuransi jiwa bayar klaim Rp110,44 triliun per September 2025

Baca juga: Total pendapatan asuransi jiwa Rp174,21 triliun pada triwulan III 2025

Baca juga: LPS ungkap penetrasi industri asuransi RI rendah di kawasan ASEAN

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article