Lampung Geh, Bandar Lampung - Ratusan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menggelar aksi 1.000 lilin mengenang dan menuntut keadilan untuk almarhum Pratama Wijaya Kusuma, Selasa (3/6).
Pratama diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang meninggal diduga akibat kekerasan saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) FEB Unila pada 11-14 November 2024 lalu di Gunung Betung, Pesawaran.
Pantauan Lampung Geh, ratusan mahasiswa itu kompak mengenakan baju hitam berkumpul mengelilingi bundaran Unila. Mereka menyalakan lilin dan bunga untuk mengenang dan menuntut keadilan untuk almarhum Pratama.
“Jangan Bungkam Suara Keadilan: Pratama Harus Dapat Keadilan #justiceforpratama," tertulis di banner.
Para mahasiswa menaburkan bunga ke foto almarhum Pratama. Mereka juga berteriak menyerukan keadilan untuk almarhum Pratama.
"Justice for Pratama, keadilan untuk Pratama," teriak para mahasiswa.
Koordinator Aksi, Zidan menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para mahasiswa yang telah hadir dalam mencari keadilan untuk Pratama.
Ia mengatakan pembakaran 1.000 lilin sebagai simbolis sebagai bentuk cahaya untuk mengenang almarhum Pratama.
"Pembakaran 1000 lilin sebagai simbolis kita bahwa lilin merupakan sebagai bentuk cahaya yang memang dia secara kekuatannya tidak terlalu besar, tapi secara ketahanannya insyaallah selalu hidup," katanya.
Zidan mengungkapkan, Pratama harus mendapatkan keadilan. Maka dari itu, ia berharap pihak Kepolisian maupun Unila dapat mengusut tuntas dugaan tindak kekerasan yang dilakukan Ormawa.
“Harapannya ke depannya proses yang berlangsung berjalan sesuai dengan harapan. Semoga bisa mendukung dan ada dampak yang besar untuk keadilan pratama," pungkasnya. (Yul/Put)