Ketua Umum Perbanas, Hery Gunardi, mengatakan bank-bank anggota, terutama Himbara di wilayah Sumatera, saat ini masih menghimpun data debitur yang benar-benar terdampak langsung bencana.
"Semua tidak hanya KUR, tapi juga kita lihat kan ada kredit yang lain, kredit konsumtif juga ada, KPR," ujar Hery dalam konferensi pers CEO Forum Economic Outlook 2026 di Gedung BRI, Jakarta, Rabu (10/12).
Hery menjelaskan pengumpulan data dilakukan secara detail untuk memastikan kondisi baik usaha maupun aset nasabah di lapangan.
"Jadi artinya usahanya benar-benar tidak bisa jalan lagi, kena banjir, tokonya hilang, atau usahanya hanyut dibawa air, tentunya perbankan punya cara untuk tidak memberatkan debiturnya," kata Hery.
Menurut Hery, perlakuan terhadap debitur akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan dan kemampuan usaha untuk kembali berjalan.
"Apakah nanti itu hapus tagih atau hapus buku, dulu kita lakukan seperti itu. Baik kalau yang masih bisa usaha ya nanti kita tinjau lagi restrukturisasinya mau seperti apa. Itu posisinya sekarang," ungkap Hery.
Dia melanjutkan proses identifikasi tidak hanya menyasar pelaku UMKM, tetapi juga sektor lain seperti petani. Hery memastikan langkah perbankan nasional sejalan dengan aturan yang sudah disiapkan OJK mengenai relaksasi nasabah terdampak bencana.
"Jadi tidak usah khawatir, kan tidak mungkin orang sudah tidak mampu lagi masih ditagih. Kita juga tentunya memikirkan hal itu sejalan dengan apa yang diimbau oleh pemerintah juga," tutur Hery.

22 hours ago
8






































