Jakarta (ANTARA) - Mata ikan atau clavus kerap muncul di telapak kaki dan menimbulkan rasa nyeri serta ketidaknyamanan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat tekanan atau gesekan berulang dari alas kaki yang kurang sesuai. Meski tidak berbahaya, keberadaannya sering mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penanganan cepat dan tepat diperlukan agar mata ikan tidak berkembang menjadi infeksi atau menimbulkan gangguan fungsional. Dengan mengenali penyebab serta langkah perawatan yang benar, masalah ini bisa dicegah dan diatasi lebih dini. Berikut penjelasannya.
Penyebab mata ikan di kaki
Penyebab utama mata ikan adalah tekanan dan gesekan berulang pada kulit yang memicu penebalan sebagai bentuk perlindungan tubuh. Beberapa faktor penyebab umum meliputi:
• Sepatu yang tidak pas, baik terlalu sempit maupun terlalu longgar, sehingga memicu tekanan atau gesekan berlebih.
• Tidak memakai kaus kaki saat mengenakan sepatu, meningkatkan risiko gesekan langsung kulit-sepatu.
• Pemakaian sepatu hak tinggi yang memberikan tekanan berlebih pada tumit dan area tertentu.
• Berjalan atau berdiri terlalu lama yang memperpanjang durasi gesekan dan tekanan.
• Aktivitas berulang pada tangan seperti bermain alat musik atau menulis juga bisa memicu mata ikan di jari tangan.
• Faktor struktural seperti kelainan bentuk jari, bunion, serta kondisi medis seperti diabetes atau radang sendi yang meningkatkan risiko munculnya mata ikan.
Baca juga: 7 cara alami obati sariawan yang ampuh dan mudah dilakukan di rumah
Cara mengobati mata ikan
Terdapat dua pendekatan utama yaitu perawatan mandiri di rumah dan penanganan medis.
1. Perawatan di rumah
• Rendam kaki dalam air hangat selama sekitar 10 menit untuk melunakkan kulit tebal lalu gosok ringan dengan batu apung guna menghilangkan sel kulit mati.
• Oleskan krim atau gel yang mengandung asam salisilat sebanyak dua hari sekali selama dua minggu untuk membantu pelunakan dan pengelupasan kulit tebal.
• Gunakan bantalan pelindung khusus atau plester untuk mengurangi tekanan langsung pada area yang terkena.
• Ganti sepatu dan kaus kaki dengan yang nyaman serta ukurannya pas guna mencegah gesekan lebih lanjut.
2. Penanganan medis
Jika perawatan mandiri tidak berhasil atau timbul gejala serius, segera konsultasi ke dokter:
• Eksisi kulit yang menebal dengan pisau bedah steril biasanya dilakukan dengan anestesi lokal.
• Cryotherapy atau laser untuk membekukan atau membakar jaringan yang menebal hingga akhirnya terkelupas.
• Terapi asam trikloroasetat atau imunoterapi yang lebih lazim digunakan jika mata ikan disebabkan oleh virus HPV.
• Koreksi bedah struktural yang dianjurkan jika penyebabnya adalah kelainan anatomi seperti bunion.
Jika penderita memiliki kondisi tertentu seperti diabetes, jantung, atau penyakit arteri, pengobatan mandiri sebaiknya dihindari karena risiko infeksi lebih tinggi. Segera konsultasikan jika terdapat tanda infeksi berupa bengkak, kemerahan, nanah, nyeri intens, atau pendarahan.
Baca juga: Cara medis obati kanker prostat, operasi hingga terapi hormon
Pencegahan mata ikan pada kaki
Untuk mencegah terbentuknya mata ikan, beberapa upaya dapat dilakukan:
• Pilih sepatu yang nyaman dan pas dengan bentuk kaki.
• Selalu gunakan kaus kaki lembut untuk mengurangi gesekan.
• Hindari berjalan tanpa alas kaki di permukaan kasar.
• Rutin merawat kaki dengan merendam, melembapkan, dan menghapus kulit mati menggunakan batu apung.
• Hindari berbagi sepatu atau kaus kaki untuk mencegah infeksi HPV.
Dengan memahami penyebab serta langkah pengobatan dan pencegahan mata ikan, masyarakat dapat menjaga kesehatan kaki dengan lebih baik. Perawatan sederhana namun konsisten dapat melindungi kaki agar tetap nyaman dan bebas dari gangguan kulit yang bisa menghambat aktivitas sehari-hari.
Baca juga: 7 cara efektif obati cantengan dengan bahan alami
Baca juga: Alasan daun jambu biji efektif obati diare dan cara mengonsumsinya
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.