Jakarta (ANTARA) - Di balik aksi kericuhan yang sedang terjadi, Nepal termasuk negara yang memiliki keindahan alam Pengunungan Himalaya dan warisan budayanya yang beragam. Tak hanya itu, Nepal juga menyimpan kekayaan kuliner yang unik dan kaya cita rasa.
Masakan tradisional Nepal menyuguhkan kombinasi rempah, sayur, dan daging yang menggabungkan pengaruh budaya Tibet dan India. Berikut tujuh kuliner khas Nepal yang wajib dicicipi bagi yang ingin menikmati cita rasa autentik dari negeri ini.
Baca juga: Korban tewas akibat protes kekerasan di Nepal melonjak menjadi 31
1. Dal Bhat
Dal Bhat merupakan hidangan pokok yang paling populer di seluruh wilayah Nepal. Menu ini terdiri dari nasi putih kukus (bhat), disertai sup lentil kental (dal), serta lauk pelengkap seperti sayur, acar, kentang, jamur, dan daging.
Keunggulan Dal Bhat terletak pada keseimbangan nutrisi dan praktis sebagai makanan sehari-hari. Para penduduk Nepal menganggap Dal Bhat sebagai makanan sumber energi, terutama untuk menghadapi aktivitas di kawasan pegunungan.
2. Momo
Momo adalah pangsit khas Nepal yang dipengaruhi oleh masakan Tibet dan populer di seluruh Asia Selatan. Momo biasanya berisi daging cincang ayam atau kerbau, yang dibumbui dengan rempah khas, dibungkus dengan kertas beras, lalu dikukus atau digoreng sesuai selera.
Makanan ini sangat digemari karena teksturnya yang lembut, rasa yang gurih, serta sering disajikan dengan sup pedas khas yang menambah sensasi rasanya. Bahkan, Momo kerap disantap bersama acar pedas, biasanya dalam porsi besar untuk dicocol.
Baca juga: Siapa Menteri Keuangan Nepal yang menjadi target massa? Ini profilnya
3. Sel Roti
Sel Roti merupakan roti goreng tradisional yang sering disajikan saat festival dan perayaan khusus di Nepal. Jajanan kuliner ini terbuat dari tepung beras, mentega, krim pisang, dan gula. Lalu, adonan dibentuk seperti cincin dan digoreng hingga berwarna keemasan.
Rasanya lebih manis dari roti biasanya, memiliki tekstur yang renyah di bagian luar dan lembut di dalam. Sel Roti ini dianggap sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan dalam tradisi Nepal.
4. Gundruk
Gundruk adalah sayur hijau yang difermentasi, biasanya menggunakan daun sawi atau daun lobak, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari.
Makanan ini merupakan sumber vitamin, terutama saat musim dingin ketika sayur segar sulit didapatkan. Gundruk biasanya dimasak menjadi sup atau tumisan, menghadirkan rasa asam yang khas dan menyehatkan badan.
Baca juga: Profil istri mantan PM Nepal yang tewas terbakar hidup-hidup
5. Chatamari
Chatamari sering dijuluki sebagai "Pizza Nepal" karena bentuknya yang tipis dan bulat seperti pizza, namun makanan ini berbahan dasar krep tepung beras.
Adonan ini dipanggang dengan topping berbumbu seperti telur, daging cincang, cabai, dan sayur. Menu satu ini populer di daerah Kathmandu dan sering menjadi pilihan camilan atau hidangan pembuka yang menggugah selera.
6. Yomari
Yomari merupakan kue pangsit tradisional berbentuk ikan runcing yang terbuat dari tepung beras dan diisi dengan campuran gula merah, mentega, kelapa, dan kacang.
Yomari memiliki makna khusus dalam budaya Nepal. Biasanya disajikan saat festival Yomari Punhi di bulan Desember sebagai simbol rasa syukur panen dan berada di Village Cafe, Pulchowk. Selain di waktu dan tempat tersebut, Yomari jarang ditemukan.
Baca juga: Apa yang sebenarnya menjadi pendorong kerusuhan di Nepal?
7. Thukpa
Thukpa adalah sup mi hangat yang sangat digemari di berbagai penjuru Nepal, terutama di dataran tinggi yang dingin. Sup ini terdiri dari mie gandum, yang disajikan di dalam kuah kaldu lengkap bersama sayuran, daging, dan campuran rempah lainnya. Dengan tambahan bawang putih, jahe, bawang bombai, dan tomat, dapat memberikan aroma kuah yang pedas-hangat.
Di setiap daerah di Nepal punya cara sendiri menyiapkan Thukpa. Ada versi sederhana dengan bahan sayuran untuk yang vegetarian, dan ada versi lebih berat dengan daging sapi, ayam, atau kerbau. Beberapa versi juga biasa ditambahkan cabai, saus pedas, atau kecap.
Ketujuh hidangan ini menjadi kuliner tradisional di berbagai wilayah dan kelompok etnis Nepal. Masing-masing menyimpan makna budaya, seperti cara penyajian dan penggunaan bahan yang selalu dijaga turun-temurun. Sehingga, kuliner ini juga menjadi bagian identitas dan tradisi masyarakat Nepal.
Baca juga: Nepal berlakukan larangan beraktivitas usai pemerintahan runtuh
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.