Istanbul (ANTARA) - Presiden Nigeria Bola Tinubu pada Senin (8/12) mengumumkan pembebasan 100 siswa yang diculik di wilayah tengah-utara negara itu seraya menyerukan penyelamatan mereka yang masih disandera.
Menurut penasihat khusus Tinubu, Bayo Onanuga, siswa dan guru Sekolah Dasar dan Menengah Katolik St. Mary di Papiri, Agwara, Negara Bagian Niger, diculik pada 21 November, ketika sekelompok teroris menyerbu sekolah itu.
Keuskupan Katolik Kontagora melaporkan sedikitnya 303 siswa hilang usai peristiwa tersebut.
Tinubu memuji aparat keamanan atas keberhasilan membebaskan 100 siswa itu dan mendesak agar siswa dan guru yang masih disandera segera dibebaskan.
"Kita harus mempertanggungjawabkan semua korban," kata dia.
Tinubu meyakinkan para orang tua bahwa pemerintah federal dan pemerintah negara bagian berusaha membebaskan semua siswa yang diculik.
Dia juga mengatakan aparat keamanan harus bekerja sama dengan para gubernur untuk mencegah penculikan di masa mendatang.
"Anak-anak kita tidak boleh lagi menjadi sasaran empuk para teroris tak berperasaan yang berniat mengacaukan pendidikan mereka dan menciptakan trauma yang tak terbayangkan bagi mereka dan orang tua mereka," kata Tinubu.
Penculikan itu terjadi ketika Presiden AS Donald Trump mengancam Nigeria dengan kemungkinan tindakan militer atas dugaan pembunuhan terhadap umat Kristiani.
Namun, Nigeria membantah dan menyebut klaim Trump tersebut tidak sesuai kenyataan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Nigeria konfirmasi kembalinya 89 korban penculikan
Baca juga: Pemimpin berbagai agama di Nigeria kecam ancaman militer Trump
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

14 hours ago
2







































