Jakarta (ANTARA) - Pantang menyerah sebelum Palestina merdeka. Itulah gambaran sikap Indonesia yang tak pernah menyerah menyuarakan kemerdekaan Palestina yang hingga detik ini masih menghadapi situasi mengerikan akibat ulah zionis Israel.
Tak kenal lelah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia selalu menyuarakan kemerdekaan Palestina, menjadi garda terdepan di setiap forum yang disaksikan langsung para pemimpin dunia.
Jangankan di forum internasional yang menyita perhatian banyak mata, lewat pertemuan bilateral pun Indonesia tetap membawa isu Palestina.
Data sumber medis di Gaza menyebutkan hingga 8 Desember, ada 70.365 warga Palestina tewas dan 171.058 lainnya terluka sejak zionis meluncurkan agresinya 7 Oktober 2023.
Jumlah korban sesungguhnya mungkin jauh lebih besar, apalagi pasukan zionis Israel masih terus menyerang warga Palestina tanpa menghiraukan kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober 2025.
Upaya tanpa lelah
Indonesia bersama tekadnya terus melantangkan suara rakyat Palestina. Senantiasa mendukung Palestina.
Pada KTT BRICS yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, Juli, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian dunia melalui multilateralisme dan keadilan dalam tata kelola global.
Pada KTT ASEAN ke-13 yang digelar di Malaysia pada 26 Oktober, Presiden Prabowo kembali menyatakan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya bantuan dan rekonstruksi di Gaza, termasuk partisipasi dalam misi stabilisasi multinasional.
Dengan lantang, Presiden Prabowo menyatakan bahwa Indonesia juga siap mengerahkan pasukan perdamaian di wilayah yang harus dilindungi dan ditegakkan.
Tak hanya itu, pada Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Amerika Serikat pada 23 September Prabowo kembali menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap solusi dua negara dalam konflik di Gaza. Presiden menyatakan bahwa Palestina harus merdeka.
Estafet menyuarakan Palestina berlanjut ketika Prabowo menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Mesir pada Oktober lalu. Bersama puluhan pemimpin negara lainnya, Indonesia kembali menyatakan dukungan penuh upaya perdamaian dan penghentian kekerasan di Gaza.
Pada KTT G20 Di Johannesburg, Afrika Selatan, Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka juga menyinggung konflik di berbagai belahan dunia, termasuk Palestina.
Gibran mengajak para pemimpin dunia untuk tidak membiarkan penderitaan manusia menjadi normal baru.
Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) Den Haag di Belanda pada April lalu menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak menentukan nasibnya sendiri.
Hak itu sah dan sudah diakui PBB lewat berbagai resolusi mereka, bahkan juga telah diakui ICJ dalam beberapa keputusannya, termasuk pada Fatwa Hukum ICJ tahun 2004 dan 2024.
Menlu menyoroti partisipasi Indonesia dalam proses hukum di ICJ sebagai dukungan nyata terhadap kemerdekaan Palestina.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

10 hours ago
3







































