Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memberikan rekomendasi sejumlah kebijakan kepada pemerintah mulai dari bauran kebijakan makro, penguatan permintaan domestik, hingga penurunan biaya dana melalui percepatan transmisi suku bunga dalam ajang ANTARA Business Forum (ABF) 2025.
Dalam ajang yang diselenggarakan Perum LKBN ANTARA di Jakarta, Rabu, Josua menjelaskan rekomendasi bauran kebijakan makro yang pro pertumbuhan dilakukan dengan menjaga APBN 2026 ekspansif, namun terukur dengan fokus pada ketahanan pangan dan energi, makan bergizi gratis (MBG), pendidikan dan kesehatan, penguatan desa, koperasi dan UMKM, pertahanan, serta akselerasi investasi dan perdagangan.
Ia juga mendorong perbankan memperkuat manajemen likuiditas, kualitas aset dan permodalan agar siap mengakselerasi kredit ketika bauran fiskal dan moneter lebih longgar.
Selain itu, asosiasi pengusaha perlu dilibatkan secara rutin dalam forum koordinasi makro agar rencana ekspansi, kebutuhan insentif dan proyeksi permintaan sesuai seperti yang terjadi di lapangan.
"BI dan OJK memastikan penurunan suku bunga dilakukan hati-hati, menjaga nilai tukar dan stabilitas sistem keuangan, sambil memberi ruang ekspansi kredit," katanya.
Rekomendasi selanjutnya yakni penguatan permintaan domestik dan kelas menengah sebagai mesin pertumbuhan, ini bisa dilakukan seperti dengan pemanfaatan data transaksi digital sebagai dasar kelayakan kredit.
"Sehingga, rumah tangga dan pelaku usaha yang sebelumnya tidak bankable bisa mengakses kredit konsumsi produktif dan modal kerja dengan harga wajar," katanya lagi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan pemerintah bersama BI, OJK, perbankan, dan asosiasi perlu menyusun pipeline proyek lintas sektor seperti pangan, energi, hilirisasi, logistik pariwisata dan perumahan yang sudah dilengkapi studi kelayakan, kepastian tata ruang, perizinan berbasis risiko dan skema pembagian risiko yang jelas.
Hal ini diperlukan guna memacu investasi dan memberikan kepastian kemudahan berusaha di tanah air.
"Pembiayaan dirancang sejak awal berbasis campuran kredit bank, sindikasi, surat utang proyek sehingga beban tidak hanya di neraca perbankan," ucapnya lagi.
ANTARA Business Forum 2025 atau ABF 2025 yang diselenggarakan oleh Perum LKBN ANTARA di The Westin Jakarta, Rabu menjadi ruang untuk membahas arah kebijakan dan strategi pertumbuhan ekonomi menuju tahun 2026.
Penyelenggaraan ABF 2025 mendapat dukungan penuh dari tiga BUMN strategis yakni PT PLN (Persero), MIND ID, PT Antam Tbk, dan juga Bank BJB.
Baca juga: ANTARA gelar ABF untuk pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan
Baca juga: ANTARA Business Forum 2025 bahas arah dan strategi pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Di ABF 2025, Wamen Investasi perkuat komitmen berantas premanisme
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






































