Krisis China-Jepang: Spionase, propaganda digital, dan perang narasi

9 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Krisis China-Jepang terkait Taiwan memperlihatkan bahwa konflik modern tidak hanya terjadi di medan perang, tetapi juga di dunia informasi. Spionase menyediakan data, operasi siber membuka celah, dan propaganda digital menyusun narasi yang membentuk

Jakarta (ANTARA) - Ketegangan antara China dan Jepang mengenai masa depan Taiwan bukan hanya bagian dari dinamika geopolitik yang berlangsung di atas permukaan.

Di balik sorotan publik terhadap manuver militer, pernyataan diplomatik, atau latihan angkatan bersenjata, terdapat dimensi lain yang tidak kalah menentukan yakni spionase, operasi siber, dan propaganda digital. Ketiganya menciptakan arsitektur narasi yang memengaruhi cara dunia memahami konflik ini.

Untuk membaca bagaimana pemberitaan terbentuk, Teori Framing dari Robert Entman (1993) menjadi kaca pembesar yang relevan. Teori ini menjelaskan bahwa media memilih aspek tertentu dari realitas, menonjolkannya, menafsirkan penyebabnya, menilai moralitas aktor yang terlibat, dan menawarkan solusi tertentu. Dengan kata lain, media tidak hanya memberitakan, tetapi secara aktif menyusun bingkai interpretasi.

Dalam konteks krisis China-Jepang terkait Taiwan, teori tersebut memperlihatkan bagaimana spionase, propaganda digital, dan kepentingan nasional berkelindan membentuk persepsi publik. Tulisan ini mencoba menguraikan dinamika tersebut dengan pendekatan naratif yang runut dan mudah diikuti.

Baca juga: Peningkatan Kekuatan AL China akan perkuat pertahanan nasional

Panggung ketegangan

Taiwan bukan sekadar pulau yang terletak di antara Laut China Timur dan Laut China Selatan. Ia adalah simpul strategis yang menghubungkan jalur perdagangan global, pusat manufaktur semikonduktor dunia, dan kepentingan keamanan dua negara besar Asia.

Bagi China, Taiwan adalah simbol utama integritas teritorial dan proyek peradaban yaitu “reunifikasi nasional”. Bagi Jepang, stabilitas Selat Taiwan adalah syarat kelangsungan jalur energi yang melewati Okinawa serta perlindungan rantai pasok teknologi domestik.

Konsekuensinya, setiap pergerakan kapal, perubahan kebijakan, atau pernyataan pejabat mengenai Taiwan selalu menjadi berita yang tidak hanya dikonsumsi publik, melainkan dibingkai secara spesifik oleh media masing-masing negara.

Melalui Teori Framing Entman, kita dapat melihat bagaimana media China menonjolkan Jepang sebagai negara yang kembali “remiliterisasi”, sementara media Jepang menyoroti aktivitas militer dan intelijen China sebagai ancaman langsung. Dengan demikian, pemberitaan tidak hanya menggambarkan keadaan, tetapi mengarahkan publik pada kesimpulan tertentu.

Baca juga: China pantau kapal perang AS di Selat Taiwan

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article