KPK: Bupati Lampung Tengah Terima Suap Rp 5,7 M, Dipakai Bayar Utang Kampanye

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya mengenakan rompi oranye usai ditetapkan sebagai tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

KPK mengungkapkan Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, diduga menerima suap sebesar Rp 5,7 miliar. Uang tersebut, salah satunya, digunakan untuk membayar utang biaya kampanye.

"Total aliran uang yang diterima AW mencapai kurang lebih Rp 5,75 miliar," kata Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Mungki Hadipratikto, dalam jumpa pers, Kamis (11/12).

"Di antaranya diduga digunakan untuk: dana operasional Bupati sebesar Rp 500 juta; pelunasan pinjaman bank yang digunakan untuk kebutuhan kampanye di tahun 2024 sebesar Rp 5,25 miliar," beber Mungki.

Uang miliaran rupiah itu diterima Ardito dari berbagai sumber. Salah satunya, kata Mungki, Ardito diduga mematok fee dari berbagai proyek di Pemkab Lampung Tengah.

"Selaku Bupati Lampung Tengah periode 2025-2030 diduga mematok fee sebesar 15%-20% dari sejumlah proyek di Pemkab Lampung Tengah," bebernya.

Mungki memaparkan, pada Februari hingga Maret 2025, Ardito diduga memerintahkan anggota DPRD Lampung Tengah, Riki Hendra Saputra, untuk mengkondisikan pemenang proyek pengadaan barang dan jasa pada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lampung Tengah.

Ardito diduga meminta agar pengaturan pemenang proyek dilakukan menggunakan mekanisme penunjukan langsung melalui e-Katalog.

"Adapun rekanan atau penyedia barang dan jasa yang harus dimenangkan adalah perusahaan milik keluarga atau milik tim pemenangan AW, saat AW mencalonkan diri sebagai Bupati Lampung Tengah periode 2025-2030," ungkap Mungki.

Dalam pengkondisian tersebut, Ardito meminta Riki agar berkoordinasi dengan Anton Wibowo selaku Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lampung Tengah dan Iswantoro selaku Sekretaris Bapenda. Riki disebut merupakan kerabat dekat Ardito.

"Atas pengkondisian tersebut, pada periode Februari-November 2025, AW diduga menerima fee senilai Rp5,25 miliar dari sejumlah rekanan atau penyedia barang dan jasa," jelas Mungki.

Uang itu diterima Ardito melalui Riki dan Ranu Hari Prasetyo yang merupakan adiknya.

Salah satu proyek yang diduga diatur pemenangannya adalah pengadaan alat kesehatan di Dinkes Lampung Tengah. Dalam proyek itu, Ardito diduga meminta Anton Wibowo (Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah Lampung Tengah-kerabat Ardito) untuk mengkondisikan pemenang pengadaan proyek tersebut.

Perusahaan yang dimenangkan adalah PT Elkaka mandiri yang memenangkan 3 paket pengadaan alkes senilai Rp 3,15 miliar.

Atas pengkondisian tersebut, Ardito Wijaya diduga menerima fee sebesar Rp 500 juta dari Mohamad Lukman Sjamsuri selaku Direktur PT EM.

"Atas pengkondisian tersebut, AW diduga menerima fee sebesar Rp500 juta," tutur Mungki.

Kasus ini akhirnya terungkap melalui operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK. Ada 5 orang yang telah dijerat sebagai tersangka, yakni:

Usai dijerat tersangka, mereka langsung ditahan. Tersangka Riki dan Lukman ditahan di Rutan KPK Cabang Gedung Merah Putih. Sementara, Ardito, Ranu, dan Anton, ditahan di Rutan KPK Cabang Gedung ACLC.