
Pesawat Saudia Airlines SV-5726 rute Jeddah-Jakarta mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan. Pendaratan darurat dilakukan karena pilot mendapat ancaman bom.
Pesawat itu membawa penumpang, yang terdiri dari rombongan jemaah haji dari Jeddah ke Jakarta.
Berikut kumparan rangkum terkait peristiwa tersebut.
Kronologis Pesawat Saudia Mendarat Darurat akibat Ancaman Bom
Pesawat Saudia Airlines SV-5726 itu menerima ancaman bom setelah mengudara dari Jeddah. Sekitar pukul 07.30 WIB, ancaman bom diterima pesawat tersebut.
"E-mail tersebut berisikan ancaman orang yang tidak di kenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah– Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) yang membawa 442 jemaah haji," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, Selasa (17/6).
Pihak Bandar Udara Soekarno-Hatta kemudian mengaktifkan Ruang EOC (Emergency Operation Center) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandar udara. Lalu, menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno Hatta.

"Selanjutnya semua berkumpul di ruang EOC yang untuk selanjutnya akan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara," ujarnya.
Pada pukul 10.17 WIB, pesawat memutuskan mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan.
"Dari yang semula menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandar Udara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal," ucap dia.
Lalu, pihak Bandar Udara Kualanamu berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC, serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.
"Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan," ujarnya.
Pukul 10.55 WIB, pesawat mendarat dan parkir di isolated parking position Bandara Kualanamu.
Bandar Udara Kualanamu telah melakukan evakuasi terhadap penumpang haji dan selanjutnya Tim Jihandak melakukan penyisiran terhadap keberadaan bom di dalam pesawat udara.

"Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan dan kami terus melakukan koordinasi kepada seluruh operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara dan pihak terkait lainnya hingga kondisi aman terkendali," ungkapnya.
Bandara Kualanamu Sempat Ditutup Sementara, Aktifkan Pusat Operasi Darurat
Untuk mengatasi hal tersebut, Bandara Kualanamu Medan sempat ditutup sementara.
"Tadi cuma sebentar aja (ditutup)" kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut), Kombes Ferry Walintukan, ketika dikonfirmasi pada Selasa (17/6).
Sementara penumpang Saudia Airlines diberangkatkan dengan pesawat lain.
Sementara itu, Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, Anak Agung Ngurah Pranajaya, mengatakan pesawat tersebut berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang

"Saat diketahui terdapat ancaman keamanan dan keselamatan, pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat," katanya dalam rilis yang diterima kumparan.
Pranajaya mengatakan bandara terdekat saat Saudia SV-5726 melintas adalah Bandara Kualanamu. Pesawat tersebut kemudian melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB untuk menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan.
Pengelola bandara kemudian mengaktifkan pusat operasi darurat atau Emergency Operation Center (EOC).
"Di saat bersamaan, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee) untuk memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan," katanya.
EOC atau Pusat Operasi Darurat adalah tempat komando dan pengendalian di bandara yang berfungsi untuk mengkoordinasikan tindakan penanggulangan keadaan darurat.
Polda Sumut: Ancaman Bom Disampaikan ke Kopilot Pesawat Saudia
Selain menerjunkan tim Gegana Brimob, Polda Sumut menyampaikan bahwa ancaman bom itu diterima oleh sang Kopilot pesawat.
"Informasi dikirimkan ke kopilot. Nggak tahu saya dari mana (ancamannya) tapi itu kopilot yang menyampaikan bahwa ada ancaman bom, makanya mereka mendarat darurat," kata Kabid Humas Polda Sumatra Utara (Sumut), Kombes Ferry Walintukan, ketika dikonfirmasi pada Selasa (17/6).

Ferry tak menjelaskan secara rinci saluran komunikasi yang digunakan pelaku untuk menyampaikan ancaman. Namun, dia memastikan ancaman itu berasal dari luar pesawat dan bukan dari penumpang.
"Yang pasti dia lewat saluran komunikasi lah. Tapi belum tahu lewat apa," ucap dia.
Kopilot Pesawat Saudia Dimintai Keterangan Usai Terima Ancaman Bom
Kopilot pesawat Saudia Airlines SV-5276 rute Jeddah-Jakarta dimintai keterangan usai insiden pesawat mendarat darurat karena menerima ancaman bom.
"Iya (dimintai keterangan), tadi sempat diwawancara saja dari avsec-nya," kata Ferry.

Ancaman bom itu disampaikan oleh pelaku melalui email maskapai kemudian diteruskan ke kopilot. Belum dijelaskan secara rinci hasil permintaan keterangan terhadap kopilot tersebut.
"Belum dapat datanya (hasil memintai keterangan)" ucap dia.
Saudia Airlines yang Diancam Bom Angkut Jemaah Haji Kloter 12 JKS Asal Depok
Pesawat itu ternyata membawa kelompok terbang (kloter) 12 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS 12) asal Kota Depok.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, Jawa Barat, Enjat Mujiat membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Betul itu pesawat yang membawa jemaah Kloter 12 JKS Kota Depok. Dengan jumlah 422 orang haji," jelasnya dilansir Antara, Selasa (17/6).

"Saat ini jemaah sedang didorong menuju hotel atau asrama haji Sumatra Utara untuk istirahat dan kemungkinan tiba di asrama haji Bekasi dan Pemda Depok," katanya.
Ia menjelaskan saat ini Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumatera Utara (Sumut) dan Kanwil Kemenag Jawa Barat turun langsung ke bandara untuk menenangkan jemaah dan terus melakukan koordinasi.
Bobby Siapkan Penginapan-Konsumsi Buat Jemaah Haji Terdampak Ancaman Bom Saudia
Saat tim Gegana Brimob Polda Sumut menyisir pesawat tersebut, jemaah Haji untuk sementara ditanggung oleh Pemprov Sumut.
Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution memastikan akan memberikan pelayanan kepada jemaah haji yang pesawatnya terdampak. Pesawat itu membawa 442 jemaah haji dari Kloter 12 JKS yang berangkat dari Jeddah dan harusnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.