Boni Hargens: Pentingnya DPR dalam Penunjukan Kapolri untuk Checks and Balances

4 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pengamat politik Boni Hargens menegaskan bahwa penunjukan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) dengan melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah bagian penting dari sistem checks and balances dalam demokrasi Indonesia. Menurutnya, mekanisme ini memastikan akuntabilitas dan representasi kepentingan rakyat dalam memilih pimpinan lembaga penegak hukum yang strategis.

"Demokrasi selalu meletakkan suara rakyat sebagai kunci dalam pertimbangan dan pembuatan kebijakan publik. Dalam konteks ini, DPR adalah perwakilan rakyat yang tak bisa dilangkahi dalam penentuan Kapolri," kata Boni dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Pengajuan penunjukan langsung oleh eksekutif tanpa melibatkan legislatif, menurut Boni, dapat menciptakan konsentrasi kekuasaan yang berbahaya dan mengurangi mekanisme pengawasan demokratis. Boni membeberkan empat kelemahan dari usulan penunjukan langsung Kapolri oleh Presiden.

Kritik Terhadap Penunjukan Langsung

Pertama, usulan tersebut melanggar prinsip checks and balances karena menghilangkan peran pengawasan legislatif, sehingga berpotensi menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan eksekutif tanpa kontrol memadai. Kedua, mekanisme ini mengabaikan representasi rakyat, di mana DPR merupakan lembaga yang dipilih langsung oleh rakyat untuk mewakili kepentingan mereka.

Kelemahan ketiga, penunjukan langsung dapat membuka cela politisasi yang lebih besar, menjadikan Kapolri lebih bergantung kepada Presiden dan berpotensi menjadikan kepolisian sebagai alat politik eksekutif. Keempat, usulan ini mengurangi transparansi dan akuntabilitas. Proses fit and proper test di DPR memberikan ruang publik untuk menilai kualifikasi dan integritas calon Kapolri.

Sejalan dengan kritik ini, Boni berpendapat bahwa perubahan mekanisme penunjukan Kapolri memerlukan perdebatan konstitusional yang lebih luas. Usulan kontroversial tersebut, katanya, mengalihkan perhatian dari agenda reformasi substantif yang lebih mendesak seperti penguatan integritas, profesionalisme, dan pemberantasan korupsi internal.

Pandangan Alternatif Tentang Keterlibatan DPR

Adapun, usulan agar calon Kapolri tidak perlu diseleksi oleh DPR juga sempat muncul dari mantan Kapolri periode 2001-2005, Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar. Menurut Da'i, keterlibatan DPR bisa menimbulkan beban bagi Kapolri terpilih, seperti potensi balas jasa politik yang dapat mengganggu independensi kepolisian.

Da'i menekankan bahwa pandangan ini bukan satu-satunya masukan yang akan dipertimbangkan, dan keputusan evaluasi pemilihan Kapolri tetap berada di bawah komisi terkait. Ia mengusulkan agar presiden memiliki hak prerogatif sepenuhnya dalam memilih calon Kapolri dari persyaratan yang dipenuhi oleh Polri tanpa perlu melibatkan forum politik di DPR.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara

Read Entire Article