Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen atau berada dalam rentang antara 1,5 persen hingga 3,5 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI bulan November 2025 di Jakarta, Rabu, memprakirakan bahwa inflasi inti diprakirakan tetap rendah.
Hal ini seiring ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang masih besar, imported inflation yang terkendali, dan dampak positif dari digitalisasi.
Sementara itu, inflasi volatile food (VF) diprakirakan tetap terkendali, didukung oleh sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) dan penguatan implementasi Program Ketahanan Pangan Nasional.
Bank sentral memandang inflasi secara umum tetap terjaga dalam kisaran sasaran. Pada Oktober 2025, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat sebesar 2,86 persen year on year (yoy).
Inflasi inti tetap terjaga sebesar 2,36 persen (yoy), dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang masih di bawah kapasitas serta didukung konsistensi suku bunga kebijakan moneter Bank Indonesia dalam menjangkar ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya dan imported inflation yang tetap terkendali.
Selanjutnya, inflasi kelompok administered prices (AP) terjaga rendah sebesar 1,45 persen (yoy) seiring dengan penurunan harga bensin dan tarif berbagai jenis angkutan.
Sementara itu, inflasi kelompok volatile food (VF) meningkat menjadi 6,59 persen (yoy) disumbang antara lain oleh komoditas cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras dipengaruhi oleh gangguan pasokan akibat perubahan cuaca terkait curah hujan yang lebih besar.
Baca juga: BI: Rupiah terkendali di tengah besarnya tekanan akibat ketidakpastian
Baca juga: BI: BI-Rate tetap 4,75 persen sejalan dengan fokus stabilisasi rupiah
Baca juga: BI pertahankan BI-Rate pada level 4,75 persen
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






































