Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi nasional akan meningkat pada triwulan IV 2025, salah satunya didukung oleh stimulus fiskal melalui implementasi proyek prioritas dan paket kebijakan ekonomi pemerintah 2025.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh bauran kebijakan Bank Indonesia yang mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh lebih tinggi.
Kinerja konsumsi rumah tangga tersebut didorong kenaikan ekspektasi penghasilan, khususnya pada kelompok menengah ke bawah, yang sejalan tambahan bantuan sosial pemerintah serta kenaikan mobilitas dan aktivitas masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Investasi khususnya non-bangunan diprakirakan lebih tinggi, tercermin dari Prompt Manufacturing Index (PMI) yang tetap pada level ekspansif.
Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7 sampai 5,5 persen dan akan meningkat pada tahun 2026.
Secara keseluruhan, BI memandang bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan perlu terus ditingkatkan agar sesuai dengan kapasitas perekonomian.
Sebelumnya pada triwulan III 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen year on year (yoy) ditopang oleh kinerja ekspor yang tetap baik serta konsumsi pemerintah yang meningkat seiring dengan percepatan belanja pemerintah.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga dan investasi perlu terus didorong sehingga dapat memperkuat permintaan domestik.
Secara sektoral, sebagian besar lapangan usaha utama menunjukkan kinerja positif seperti lapangan usaha industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta informasi dan komunikasi.
Secara kewilayahan atau spasial, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tercatat di wilayah Jawa dan Sulawesi, Maluku, Papua.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan melalui kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran yang bersinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dengan tetap menjaga stabilitas,” kata Perry.
Baca juga: BI pertahankan BI-Rate pada level 4,75 persen
Baca juga: Mayoritas ekonom nilai BI-Rate perlu ditahan di 4,75 persen bulan ini
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






































