Belajar Bodo Amat: Langkah Menuju Hidup Lebih Bahagia

21 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
//www.pexels.com/photo/a-woman-holding-a-cell-phone-11124958/Iluatrasi orang membuka sosmed-Photo by Anna Shvets: https://www.pexels.com/photo/a-woman-holding-a-cell-phone-11124958/
"if you live according to what others think, you will never be rich"-Seneca (Letters)

"Kalo gue pake baju ini, orang lain bakal bilang apa ya?", "Gue gak jadi kuliah di sana deh, kata teman gue kampusnya gak tenar”, "Kalo gue ambil jurusan yang gue mau, nanti gue dikatain sama teman gue gak ya?"

Pernah gak sih kalian mengalami hal-hal seperti di atas? Pasti banyak dari kita yang tanpa sadar bertindak mengikuti pendapat orang lain. Ditambah dengan adanya media sosial, tekanan tersebut semakin besar efeknya. Saat kita mengunggah sesuatu, ratusan bahkan ribuan orang dapat dengan mudahnya melihat, mengomentari, menilai, bahkan mencela.

Berapa banyak dari kita mementingkan jumlah likes, views atau followers? Hal tersebut secara tidak langsung menimbulkan tekanan bahwa kita harus bisa memenuhi ekspektasi orang lain dan mengikuti opini orang lain yang berujung kepada perbandingan diri dan pencarian validasi. Jika hal tersebut terus-menerus terjadi, maka akan berpengaruh terhadap kebahagiaan kita.

Dikutip dari buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring (2018), Stoisisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa datang dari hal-hal yang ada di bawah kendali kita. Sebaliknya, kita tidak bisa menggantungkan kebahagiaan kepada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Lalu, apa saja sih hal-hal yang bisa kita kendalikan dan yang ada di luar kendali kita? Yuk simak!

Dikotomi Kendali

Jadi, dahulu filsuf bernama Epictetus pernah bilang bahwa “Some things are up to us, some things are not up to us” maksudnya, ada hal-hal yang berada di bawah kendali kita, ada hal-hal yang tidak berada di bawah kendali kita. Prinsip ini disebut sebagai Dikotomi Kendali (Manampiring, 2018). Hal-hal yang berada di bawah kendali kita misalnya:

1. Pandangan, opini atau persepsi kita

2. Keinginan kita

3. Tujuan kita

4. Pikiran dan tindakan kita sendiri

Sedangkan, hal-hal yang tidak di bawah kendali kita seperti:

1. Tindakan orang lain

2. Opini orang lain

3. Cuaca atau peristiwa alam

4. Kondisi kita saat lahir, seperti jenis kelamin atau ras

5. Popularitas kita

Nah, dari situ kita bisa simpulkan bahwa opini atau pandangan orang lain bukan termasuk hal-hal yang bisa kita kendalikan. Kemudian, muncul pertanyaan apakah saat kita terlalu sering mendengar opini orang lain tentang kita, hal itu akan berpengaruh terhadap kebahagiaan kita? Lalu bagaimana mengatasinya?

Kebahagiaan Berasal dari Dalam Diri

//www.pexels.com/photo/woman-doing-hand-heart-sign-1535244/Ilustrasi bahagia - Photo by Hassan OUAJBIR: https://www.pexels.com/photo/woman-doing-hand-heart-sign-1535244/

Mengikuti omongan orang lain terus-menerus dapat menimbulkan tekanan dan ketergantungan emosional. Kita tidak bisa merasa bahagia sepenuhnya karena selalu memenuhi keinginan dan ekspektasi orang lain, bukan keinginan diri kita sendiri. Saat kita selalu berusaha untuk menyesuaikan diri dengan pendapat orang lain, mungkin kita akan kehilangan kesempatan untuk mengenal diri kita dan kehilangan percaya diri.

Kita terlalu fokus pada apa yang orang lain inginkan atau katakan sehingga kita bisa kehilangan jati diri. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap pikiran kita, karena kita membawa beban dari omongan orang lain yang bisa mengganggu ketenangan pikiran. Padahal, menggantungkan kebahagiaan pada hal di luar kendali kita, sesungguhnya sangat rapuh dan bisa berujung pada kekecewaan.

Kunci dari kebahagiaan adalah saat kita bisa mengenali diri kita sendiri, saat dapat memahami nilai, keinginan, dan kelemahan diri sendiri. Alih-alih berfokus untuk mendengarkan pendapat orang lain, coba mulai fokus kepada perbaikan diri dan berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita yang kita inginkan.

Beranilah mengambil keputusan sesuai hati nurani kita dibanding dikendalikan oleh orang lain. Mulailah belajar bodo amat atas pendapat orang lain yang tidak membangun atau menyakitkan. Ini bukan berarti kita menutup telinga sama sekali terhadap pendapat orang lain, bagaimanapun juga kita harus bisa menerima kritik dan masukan yang membangun. Namun, kita harus bisa belajar mengenali omongan mana yang harus kita terima dan mana yang kita harus abaikan.

Pada akhirnya, kebahagiaan berasal dari dalam diri. Mendengarkan orang lain itu wajar, tetapi jangan sampai kebahagiaan kita dikendalikan oleh ekspektasi orang lain demi menyenangkan mereka terus-menerus.

Read Entire Article