
Wakil Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas menyoroti soal banyaknya calon jemaah haji yang gagal berangkat melalui jalur undangan pemerintah Arab Saudi atau Haji Furoda.
“Jadi kalau kemarin ada masalah terlantarnya jemaah Furoda ya, itu ada kaitannya dengan kesalahan pemerintah Saudi itu, bukan kesalahan pemerintah Indonesia,” kata Anwar kepada wartawan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (4/6).
Dengan ketidakpastian itu, Anwar meminta agar pemerintah Saudi bisa tegas mengatur terkait haji Furoda tersebut. Sebab, pihak travel bisa merugi kalau tidak ada kepastian.

“Oleh karena itu semestinya ke depan Saudi harus bersikap jelas dan tegas sehingga para pengusaha travel bisa membuat perencanaan yang sebaik-baiknya,” paparnya.
“Kalau kemarin itu sudah mepet waktunya begitu ada informasi kemudian jemaah balik kanan kan, udah dari Ciputat rencana mau ke Makkah, lalu akhirnya naik mobil ke Ciputat,” imbuhnya.

Haji Furoda ini berbeda dengan haji reguler, visanya pun berbeda yakni visa Furoda. visa ini bersifat tidak pasti karena dikeluarkan berdasarkan pertimbangan khusus oleh pemerintah Saudi.
Jemaah yang berangkat dengan visa ini juga tidak tercatat dalam kuota resmi pemerintah Indonesia, sehingga minim perlindungan jika terjadi kendala di lapangan.