Jakarta (ANTARA) - Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman berbasis hasil senilai 470 juta dolar AS atau setara Rp7,86 triliun (kurs Rp16.732/dolar AS) kepada PT PLN (Persero) untuk mengakselerasi transisi energi terbarukan serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Wakil Direktur ADB untuk Indonesia Renadi Budiman menyatakan dana tersebut dialokasikan untuk mengimplementasikan Accelerating Indonesia's Clean Energy Transition Program (Program Percepatan Transisi Energi Bersih Indonesia).
"Program ini menandai langkah penting dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan energi lebih bersih dan lebih berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, Rabu.
Ia menuturkan program tersebut menyasar pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya (fotovoltaik) dan tenaga angin.
Tidak hanya menambah pasokan energi hijau, pembiayaan tersebut juga difokuskan untuk memperkuat infrastruktur jaringan listrik di wilayah strategis, yakni Jawa-Madura-Bali, Sumatra, dan Sulawesi.
Renadi menyampaikan program tersebut diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 2,5 juta metrik ton setiap tahunnya serta berkontribusi pada visi Jaringan Listrik ASEAN (ASEAN Power Grid).
Langkah tersebut, lanjut dia, sejalan dengan ambisi Indonesia untuk membangkitkan 41 persen tenaga listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2040, melonjak dari posisi 15 persen pada 2024.
Program tersebut mendukung langsung Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, yang menargetkan penambahan 69,5 gigawatt kapasitas pembangkit baru, dengan 76 persen di antaranya berasal dari energi terbarukan.
Renadi menuturkan program yang dijadwalkan berjalan mulai 2026 hingga 2031 tersebut juga mendapatkan pembiayaan sebesar 30 juta dolar AS (Rp502 miliar) dari Dana Infrastruktur ASEAN serta dari Uni Eropa dan Inggris melalui ASEAN Catalytic Green Finance Facility.
Terdapat pula hibah senilai 3 juta dolar AS (Rp50,2 miliar) dari Energy Access and Transition Trust Fund) yang dihimpun oleh Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP).
Skema pembiayaan tersebut diharapkan dapat memobilisasi investasi swasta lebih dari 1 miliar dolar AS (Rp16,73 triliun) guna membiayai berbagai proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin dengan total kapasitas 1.800 megawatt.
Selain mendukung implementasi energi hijau, program tersebut juga mempromosikan kesetaraan gender dengan mendukung PLN dalam merekrut lebih banyak tenaga kerja perempuan di sektor energi terbarukan serta menyelenggarakan program pembelajaran dan magang.
"Melalui dukungan untuk target energi terbarukan PLN serta memperkuat infrastruktur jaringan, kami membantu Indonesia menyiapkan fondasi bagi ketahanan energi dan konektivitas regional jangka panjang," kata Renadi Budiman.
Baca juga: ADB tekankan komitmen kerja sama dengan PLN untuk transisi energi
Baca juga: ADB dukung pembiayaan 600 juta dolar untuk penyediaan listrik di Jawa
Baca juga: ADB-PLN kerja sama wujudkan target energi bersih di Indonesia
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.






































