5 days ago
7
Sopir truk berinisial FH (laki-laki, 23 tahun) terlibat perkelahian dengan sejumlah warga di Jalan Puri Gading, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (29/11), sekitar pukul 19.00 WITA lalu.
Dalam kasus ini, polisi menahan FH, serta dua warga berinisial IKS dan IWS. Ratusan warga lalu menggelar aksi damai di Polsek Kuta Selatan untuk memberikan dukungan moral kepada dua warga itu, pada Selasa (2/12).
"Jumlah massa sekitar 500 orang. Kehadiran massa bertujuan memberikan dukungan moral kepada dua warga tersebut," kata Kapolresta Denpasar, Kompol Muhammad Iqbal Simatupang.
Iqbal mengatakan, pihak FH dan warga juga melakukan mediasi di Kantor Polsek Kuta Selatan. Kedua belah pihak akhirnya sepakat menyelesaikan kasus perkelahian secara kekeluargaan.
"Berdasarkan hasil mediasi disepakati bahwa dua warga Jimbaran dibebaskan, sementara pengemudi truk dikenakan sanksi adat berupa Guru Piduka yang akan dilaksanakan pada 4 Desember 2025 di lokasi kejadian," katanya.
Upacara Guru Piduka adalah persembahyangan dengan tujuan meminta maaf kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan.
Perkelahian ini bermula saat FH yang mengendarai truk tangki cekcok dengan sekelompok warga Jalan Puri Gading. Para warga geram karena FH menutup akses jalan. FH saat itu dalam kondisi mabuk.
Cekcok mulut itu berujung perkelahian. FH turun dari truk sembari membawa kunci roda mobil lalu menyerang warga tersebut. Hal ini mengakibatkan salah satu warga berinisial IGB (laki-laki, 23 tahun) mengalami luka bocor pada kepala.
Perbuatan FH memicu perkelahian lebih besar sehingga FH diamankan warga. Dalam video yang beredar di media sosial tampak warga menganiaya dan mengikat FH di tiang listrik.
Hal ini mengakibatkan FH mengalami luka robek pada bagian kening, luka robek pada lutut dan luka memar pada bagian leher. Polisi terpaksa turun ke lokasi kejadian mengamankan situasi.
FH dan IGB selanjutnya saling lapor ke Polsek Kuta Selatan. FH melaporkan kasus penganiayaan dan pengeroyokan, sedangkan IGB dengan kasus penganiayaan. Dengan kesepakatan damai, kedua belah pihak juga sepakat mencabut laporan tersebut di kepolisian.
