6 hours ago
3
Piala ESG Now Awards. Dalam sambutannya pada ajang ESG Now Awards 2025, Pemimpin Redaksi Republika Andi Muhyiddin menyebut krisis iklim bukan lagi isu abstrak, melainkan kenyataan yang sudah dihadapi masyarakat sehari-hari.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengungkapkan apresiasinya acara ESG Now Awards 2025 yang digelar oleh Republika pada Kamis (16/10/2025). Menurutnya, acara tahunan tersebut menjadi gelaran yang semakin meningkatkan kesadaran pada ekonomi yang berkelanjutan.
“Apresiasi kepada Republika, ini topik yang belum banyak dipilih media dan topik ini kami nilai komitmen dari Republika untuk menghargai base practices dalam penerapan ESG di Indonesia,” kata Meutya saat menyampaikan sambutan dalam ESG Now Awards 2025 di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Meutya mengungkapkan, dalam menciptakan dan meningkatkan pembangunan nasional, tidak cukup hanya mengejar pertumbuhan ekonomi. Lebih jauh dari itu, pertumbuhan yang dikejar ialah harus berkelanjutan, inklusif, dan bertanggung jawab.
“Prinsip ESG menjadi pedoman penting untuk memastikan setiap langkah, setiap bentuk, setiap jengkal dari pembangunan di Indonesia harus menjaga keseimbangan antara kepedulian terhadap lingkungan, kedilan terharap sosial, dan tata kelola yang transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Meutya mendorong gelaran seperti ESG Now Awards untuk terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai langkah pembangunan berkelanjutan. Ia turut memberikan apresiasi kepada para institusi yang memperoleh penghargaan.
“Saya menyampaikan penghargaan kami dari Kementerian Komdigi setinggi-tingginya kepada para penerima ESG Now Awards 2025. Semoga keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan masing-masing institusi atau perusahaan, tapi jadi kebanggaan bagi semua, inspirasi bagi orang banyak, bagi perusahaan banyak, komunitas lain, serta institusi lain untuk menempatkan ESG sebagai bagian dan budaya kerja, serta strategi jangka panjang,” kata dia.
Pada tahun ini, ESG Now Awards 2025 mengusung pendekatan baru dengan menyoroti peran masyarakat lokal atau local warrior dalam keberhasilan program ESG. Penilaian tidak lagi hanya berfokus pada strategi perusahaan, tetapi juga sejauh mana program melibatkan komunitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan keberlanjutan program. Dalam melakukan penilaian, Republika menggandeng Surveyor Indonesia sebagai enrichment partner.
