Kementerian Pekerjaan Umum (PU) merinci skala kerusakan infrastruktur nasional di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat karena bencana banjir dan longsor pada akhir November 2025.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Roy Rizali Anwar, memastikan seluruh balai jalan bergerak menangani tanpa menunggu laporan daerah.
"Balai langsung bergerak semua bekerja. Lakukan semaksimal mungkin. Apa yang bisa dilakukan beberapa set dikerjakan. Alat diturunkan semaksimal mungkin, secepat mungkin yang bisa dilakukan. Itu yang dilakukan," ujar Roy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (2/12).
Roy menjelaskan Aceh menjadi wilayah dengan kerusakan jembatan terbanyak. Ia lalu merinci kondisi kerusakan jembatan hingga jalan di tiga provinsi tersebut.
Untuk Aceh, terdapat 27 titik banjir, 59 titik longsor, 22 titik jembatan rusak dan terputus, serta 3 titik jalan amblas. Sementara di Sumatera Utara ada 20 titik banjir (16 sudah tertangani), 113 titik longsor (80 titik akses sudah fungsional, 30 akses masih tak bisa dilalui), dan sejumlah ruas yang masih dalam penanganan lanjutan.
Di Sumatera Barat, terdapat 15 titik banjir, 73 titik longsor (54 sudah ditangani, 6 masih berproses, dan 13 akses belum dapat dilalui), serta 23 titik pohon tumbang (21 sudah ditangani). Selain itu, ada 5 titik infrastruktur jembatan yang masih dalam tahap penanganan.
"Semua ini khusus di jalan nasional ya jadi kita menangani untuk jalan nasional," ungkap Roy.
Roy menjelaskan anggaran penanganan untuk bencana tersebut dapat langsung digunakan sesuai kebutuhan di lapangan. Menurutnya, mekanisme pembayaran dilakukan secara fleksibel selama penanganan berjalan
"Kalau kondisi darurat, semua anggaran bisa digunakan. Jadi anggaran untuk pekerjaan di sekitar lokasi yang memang bisa dimaksimalkan untuk penanganan bencana akan ditangani," terang Roy.
"Jadi tidak ada proses yang harus duitnya dulu dikeluarkan. Tapi prosesnya laksanakan dulu perbaikan semua, laksanakan penanganan semua, nanti setelah selesai bisa dilakukan audit baru dibayar atau bayar dulu baru nanti akan dilakukan audit," tambahnya.
Roy menuturkan pihaknya juga melibatkan BUMN dalam percepatan penanganan konektivitas yang terputus di ketiga daerah tersebut.
Sementara itu, Menteri PU, Dody Hanggodo, menilai kerusakan pada jalan tol relatif lebih ringan dibanding jalan kabupaten dan provinsi. Ia memastikan kerusakan yang terjadi segera diperbaiki.
"Sebenarnya kalau jalan tol enggak terlalu serusak jalan kabupaten, jalan provinsi karena memang betul terdampak, tapi kemudian bisa dengan cepat diberesin karena nggak terlalu," kata Dody dalam kesempatan yang sama.
"Kalau tol rata-rata sudah mungkin dalam waktu sehari dua hari ini sudah bisa terbuka lagi lah," tambahnya.
Meski begitu, Dody menyebut kerugian infrastruktur akibat bencana di Pulau Sumatera cukup tinggi. "Waduh besar bos, terutama yang di Sumatera Utara ya besar, besar," ungkap Dody.

5 days ago
7







































