Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyatakan bahwa Indonesia masih menimbang keputusan untuk mengirimkan tim pengamat pada pemilihan umum Myanmar yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2025.
“Kita belum memutuskan, tapi saya juga menyampaikan bahwa kita ingin ada suatu proses pemilu yang inklusif. Namun, keputusan sepenuhnya ada pada pihak Myanmar,” ujar Sugiono di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn menegaskan bahwa organisasi kawasan tersebut tidak akan mengirimkan pengamat resmi untuk pemilu Myanmar yang akan digelar pada akhir tahun ini.
Namun, kata Kao Kim Hourn, negara-negara anggota ASEAN diperbolehkan mengirimkan tim pengamat secara bilateral.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 di Malaysia, Kepala Delegasi Myanmar menyampaikan bahwa pemerintahnya tengah berupaya menciptakan perdamaian dan stabilitas nasional, menghentikan kekerasan, serta mendorong pembangunan yang inklusif di seluruh negeri.
Myanmar juga menegaskan bahwa pemilu mendatang akan menjadi langkah penting menuju sistem demokrasi multipartai yang sejati, sekaligus menandakan komitmen pemerintah untuk melindungi dan menjaga kepentingan rakyatnya.
Pemilihan umum (Pemilu) di Myanmar dijadwalkan berlangsung pada 28 Desember 2025 sebagai tahap pertama, dan tahap kedua direncanakan pada Januari 2026.
Pemilu itu akan menjadi yang pertama sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil Myanmar dalam kudeta pada Februari 2021.
Baca juga: ASEAN tak kirim pengamat di pemilu Myanmar, per negara bisa bilateral
Baca juga: Menlu: RI dukung upaya ASEAN tingkatkan keterlibatan atasi isu Myanmar
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

1 month ago
28







































