Hoarding disorder: Kenali gejala dan penyebab

1 day ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda melihat seseorang yang sulit melepaskan barang, hingga rumahnya penuh sesak dengan tumpukan benda? Kondisi ini bisa menjadi tanda dari hoarding disorder, gangguan mental yang membuat penderitanya cenderung menimbun barang secara berlebihan.

Hoarding disorder bukan sekadar kebiasaan “suka menumpuk,” melainkan perilaku yang serius dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kesehatan, serta hubungan sosial.

Berikut ini akan membahas gejala dan penyebab hoarding disorder, sehingga Anda bisa lebih memahami tanda-tanda awal, faktor yang memicu perilaku menimbun, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Kenali hoarding disorder dan risiko penumpukan barang di rumah

Baca juga: Pakar: Butuh kajian ilmiah untuk pastikan seorang "hoarding disorder"

Gejala hoarding disorder

Gejala hoarding disorder biasanya mudah dikenali karena sering terlihat dari kondisi rumah yang berantakan dan penuh tumpukan barang. Keadaan ini kerap membuat penderitanya enggan menerima kunjungan teman, keluarga, atau orang lain ke rumah.

Beberapa tanda umum dari hoarding disorder antara lain menumpuk banyak barang, merasa cemas, marah, atau panik saat harus membuang benda-benda tersebut, serta khawatir barang-barang itu akan dibutuhkan di masa depan.

Penderitanya juga cenderung tidak percaya jika ada orang lain menyentuh barang miliknya. Ruangan di rumah menjadi tidak berfungsi dengan baik karena terlalu banyak benda yang tidak terpakai, dan penderita sering hidup terisolasi dari keluarga maupun teman.

Mereka mengalami kesulitan untuk membuang atau merapikan barang-barang, dan merasa tertekan bila benda miliknya disentuh oleh orang lain. Akibatnya, tumpukan barang ini secara signifikan mengganggu fungsi ruangan dan kenyamanan rumah secara keseluruhan.

Alasan penderita hoarding disorder enggan membuang barang

Orang dengan hoarding disorder sering sulit melepaskan barang-barang yang tidak terpakai karena beberapa alasan berikut:

• Percaya barang-barang tersebut akan berguna di kemudian hari

• Merasa sayang atau berat hati jika barang dibuang

• Barang-barang tersebut membantu mengingat orang atau peristiwa penting

• Kesulitan menentukan tempat penyimpanan yang tepat untuk benda-benda tersebut

• Menganggap benda memiliki nilai sentimental, unik, atau tidak tergantikan

Faktor penyebab hoarding disorder

Berdasarkan situs rumah sakit Siloam Hospitals,meskipun penyebab pasti hoarding disorder belum sepenuhnya diketahui, kondisi ini sering dikaitkan dengan beberapa gangguan kesehatan mental seperti OCD, skizofrenia, atau depresi. Selain itu, beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko antara lain:

• Tinggal sendirian

• Belum menikah

• Memiliki anggota keluarga dengan riwayat hoarding disorder

• Pernah ditinggalkan orang yang disayangi

• Pernah atau sedang menghadapi masalah ekonomi

• Pernah kehilangan harta benda akibat bencana, kebakaran, atau kejadian lainnya

• Mengalami gangguan kognitif

• Riwayat masa kecil yang kekurangan atau masalah dengan anggota keluarga

• Tidak dibiasakan memilah dan memprioritaskan barang sejak kecil

Baca juga: Membiarkan diri menangis baik untuk kesehatan mental

Baca juga: Digital detox: menjaga keseimbangan dunia maya dan nyata

Baca juga: Psikolog ingatkan dampak kecerdasan buatan bagi kesehatan mental

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article