Wellington (ANTARA) - Harga pangan di Selandia Baru naik 4,7 persen dalam 12 bulan hingga Oktober 2025, meningkat dari kenaikan tahunan 4,1 persen yang tercatat dalam 12 bulan hingga September 2025, demikian dilaporkan Stats NZ pada Senin (17/11).
Kelompok bahan makanan atau grocery food mengalami kenaikan tertinggi, yakni naik 4,9 persen. Sementara itu, harga daging, produk unggas, dan ikan melonjak 7,6 persen secara tahunan, menurut pernyataan dari departemen statistik tersebut.
Kenaikan harga yang signifikan mencakup produk susu naik 13,5 persen, kopi instan naik 25,5 persen, keju naik 30,1 persen, dan telur segar naik 18,5 persen, menurut pernyataan itu.
"Bagi masyarakat yang menikmati telur dan kopi di pagi hari mungkin menyadari harganya menjadi lebih mahal," tutur Nicola Growden, juru bicara harga dan deflator Stats NZ.
Meskipun ada kenaikan tahunan, harga pangan turun 0,3 persen pada Oktober dibandingkan pada September, didorong turunnya harga sayuran sebesar 10,7 persen, yang merupakan penurunan bulanan terbesar sejak November 2021, kata Growden.
Harga listrik dan gas juga terus meningkat, masing-masing naik 11,8 persen dan 14,4 persen dalam 12 bulan hingga Oktober 2025, dengan kenaikan bulanan sebesar 0,5 persen dan 1,9 persen pada Oktober, yang menandai kenaikan harga selama 11 bulan berturut-turut untuk kedua utilitas tersebut, kata Stats NZ.
Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

4 days ago
13





































